PERPUSTAKAAN

Selasa, 19 Juli 2016

MANUSIA INSAN KAMIL



Apa yang akan terjadi bila manusia sudah sesuai dengan iradat atau kehendak-Nya? Ya, dia akan menjadi insan sempurna atau disebut Insan Kamil.

Lantas apa dan bagaimana potret manusia ideal yang tersebut? Apakah sesuai dengan jati dirinya sendiri atau diri yang mencontoh para Nabi/Rasul sehingga jati diri kita hilang?

Artikel ini dimaksudkan sebagai upaya (meski kecil) untuk memperteguh keimanan kita, bahwa sesungguhnya keyakinan kita adanya manusia sempurna yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa itu bukanlah utopia atau angan-angan kosong. Sehingga upaya kita untuk berproses dan bermetamorfosis untuk menjadi insan kamil sebagai tujuan hidup itu tidaklah sia-sia belaka.

Kami ingin agar Pembaca yang budiman mengkritik dan memberi sanggahan atas alur berpikir saya yang dinilai salah, sehingga tidak terjadi dominasi alur berpikir. Sebab saya yakin, rumusan kebenaran bersama yang dipikirkan oleh banyak kepala derajatnya akan lebih sempurna dan lebih lengkap dibandingkan dengan berpikir sendiri atau dengan hanya sekelompok kecil keyakinan yang tidak disanggah melalui argumentasiyang matang dan masuk akal.

Ada sebuah tesis bahwa sebuah upaya perjalanan spiritual pasti memiliki titik henti. Titik henti itu merupakan tujuan proses perjalanan spiritual yaitu menjadi manusia sempurna/insan kamil di dunia ini. Tanpa adanya insan kamil atau manusia sempurna di dunia ini berarti proses perjalanan spiritual kita bisa dikatakan tidak masuk akal. Ibarat kita sedang mencari dan ingin menjadi sosok idola sementara sosok idola itu tidak ada dalam kenyataan. Bukankah hal ini merupakan kekonyolan?

Bila kita yakin bahwa tujuan pencarian kita adalah menjadi manusia sempurna, insan kamil, atau manusia yang sudah bertakwa, atau manusia yang sudah mampu manunggal dengan kehendak dan iradatnya itu ada. Lantas seperti apa adanya itu? Sifat-sifatnya? Dan siapa contoh manusia sempurna itu?

Ya benar, bahwa para nabi/rasul yang tersebut dalam kitab suci adalah manusia yang sempurna. Sehingga kita diminta untuk mencontoh/mensuritauladani sepak terjang mereka di dunia. Lantas pertanyaan kita, bagaimana dengan perilaku mereka bisa diterapkan oleh kita yang sangat tidak ideal ini?

Nanti bila kita sudah ditiadakan di dunia ini, atau meninggal dunia dan ditanya oleh malaikat; maka pertanyaannya mungkin sebagai berikut: Apakah kamu sudah berperan sebagai Karto, Karso, Karno yang ideal sesuai dengan jati dirimu sendiri? Pasti kita tidak ditanya, apakah kamu (Karto, Karso, dan Karno) sudah berperilaku dan bersifat seperti Para Nabi/Rasul yang hidup ratusan atau ribuan tahun lalu?

Inilah yang perlu digarisbawahi, bahwa kita diharapkan untuk menjadi DIRI SENDIRI dengan sifat, watak, karakter yang asli diri kita. Diri yang mampu mengolah seluruh potensi kemanusiaan kita yang paling baik, berperilaku yang terbaik dan berkarya sesuai dengan apa yang sudah kita miliki sekarang ini. Tidak mungkin kita berkarya dengan potensi-potensi yang bukan diri kita. Misalnya, kita diharapkan berkarya menciptakan pesawat terbang bila kita tidak memiliki potensi keilmuan yang mendukung terciptanya pesawat terbang.

Jadi manusia yang sempurna dan ideal sesungguhnya adalah manusia sesuai dengan JATI DIRI Karto, Karso, Karno, …. atau sesuai dengan titah Anda diciptakan-Nya. Sehingga sangat masuk akal bila kita bertanya dalam rangka untuk menjadi manusia sempurna sebagai berikut: Apakah saya sudah menjadi sebagaimana yang Tuhan kehendaki, apakah kaki saya sudah melangkah sesuai dengan karep atau kehendak sang Pencipta kaki? Apakah akal sudah untuk berpikir sesuai dengan Sang Pemrakarsa? Apakah tangan saya sudah memegang dan menyentuh sebagaimana yang dikehendaki Sang Maha Penyentuh?

Ini berarti yang dikehendaki Tuhan adalah: Jadilah diri Anda sendiri, sebab inilah yang dicontohkan oleh para Rasul dan Nabi kita dulu. Sebagaimana Muhammad SAW juga tidak mencontoh Nuh, Isa, Musa, Ibrahim maupun Adam. Isa juga tidak mencontoh Ibrahim, Ibrahim juga tidak mencontoh Nuh,Isa, Musa, Ibra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar