PERPUSTAKAAN

Selasa, 12 Juli 2016

MANTERA PRIBUMI UNTUK BERSAHABAT DENGAN ORANG BUNIAN SUMATERA

MANTERA PRIBUMI UNTUK BERSAHABAT DENGAN ORANG BUNIAN SUMATERA



 Orang sumatera khususnya dan orang indonesia pada umumnya, seharusnya tidak begitu takut dalam menjalankan kehidupan ini, kita orang sumatera juga tidak sepatut nya panic dalam menghadapi berbagai masalah masalah duniawi ini,mengapa..? karena sejak puluhan ribuan tahun lalu nenek moyang kita telah memiliki satu adat dan tata cara untuk menghadapi berbagai masalah masalah duniawi dengan bersama sama, bukan bersama khodam dan jin jin apalagi bersama syeithon masalah masalah itu di hadapi tetapi nenek moyang kita memiliki saudara sedarah yang hidup dan berkembang biak layaknya manusia biasa, hanya saja mereka dan kita tertutup sumpah semula jadi semacam perjanjian untuk tidak saling melihat aktifitas satu dengan yang lainnya sehingga tercipta satu bentuk respect / penghormatan kepada pilihan cara hidup masing masing.. ya nenek moyang kita sejak puluhan ribu tahun yang lalu telah terbiasa menghadapi berbagai masalah duniawi bersama sama saudara sedarahnya yang kerap kita namakan dengan ORANG BUNIAN, Facta telah membuktikan bahwa berbagai peristiwa perpindahan kekuasaan dari satu Raja ke Raja yang lainnya tidak di lakukan dengan cara pertumpahan darah seperti suku bangsa lainnya, hal ini dapat terlaksana karena di saat menghadapi perpindahan kekuasaan Raja Raja pada puluhan kerajaan di bumi sumatera, nenek moyang kita menghadapi nya dengan tenang, tidak panic dan selalu mendapatkan solusi solusi terbaik karena menghadapi permasalahan tersebut bersama saudara sedarahnya orang bunian. Orang bunian, menyimpan berbagai rahasia rahasia alam jauh lebih efective dari pada berbagai rahasia yang di simpan oleh nenek moyang kita yang telah moderen/jaman sejarah, semua ini karena orang bunian adalah suku kelompok manusia yang lebih awal berada di bumi sumatera ini dengan permasalahan yang tentu saja jauh lebih besar, jauh lebih berat dari pada orang orang yang datang setelahnya, dari perbincangan saya dengan seorang sahabat dari kampung bunian, mendapat penjelasan bahwa sesungguhnya

sesungguhnya nabi adam itu turun ke muka bumi membawa ‘KITAB’, dimana kitab nabi adam ini ber isi petunjuk petunjuk, metode beserta cara cara penyelesaian berbagai masalah yang akan terjadi di muka bumi saat nanti nabi adam akan menjadi penghuni nya, sang sahabat juga menyampaikan bahwa sesungguhnya nabi adam itu di turunkan ke muka bumi dalam bentuk manusia yang sangat pintar, cerdas dan memiliki ilmu pengetahuan serta tehnology sangat lengkap bahkan kecerdasan orang jaman sekarang hingga kecerdasan manusia pada akhir jaman sesungguhnya telah di berikan kepada nabi adam saat dia turun ke muka bumi, jadi jangan sekali sekali memandang nabi adam itu sebagai sosok yang primitif…

 Nah umat nabi adam yang pertama sekali mengakui bahwa nabi adam itu adalah nabi manusia ialah Orang bunian, oleh sebab itu berbagai rahasia dan cara cara menyelesaikan masalah yang nanti akan terjadi di muka bumi ini di ajarkan kepada umat awalnya tadi dan setelah nabi adam wafat maka kitab diri kejadian nabi adam itu di berikan kepada umatnya tadi yang hingga saat ini di namakan orang bunian.

 Masih menurut sang sahabat, nabi adam itu wafat pada usia 13 ribu tahun, 2 bulan dan 17 hari dari awal dia menginjak kan kaki di muka bumi, dan selama hidup nya nabi adam itu, manusia telah berkembang biak dan sangat banyak dan terbentuk berbagai suku, sehingga ada sebagian suku yang masih ber nabi kan nabi adam dan banyak suku lainnya yang memiliki nabi sendiri sendiri, bahkan pada akhir akhir masa hidup nabi adam… telah lahir satu manusia yang di jadikan nabi oleh sebagian besar suku suku manusia pada saat itu, sehingga nabi adam hanya di anggab sebagai bapaknya segala manusia saja, dalam situasi seperti itu salah satu suku tetap memilih untuk menjadi umat nabi adam sehingga setelah nabi adam wafat kitab yang di bawa nabi adam saat turun ke muka bumi di jaga sekaligus di serahkan kepada mereka, umat yang tetap memilih sebagai umat nabi adam inilah yang kita namakan saat ini dengan nama orang bunian.

 Jaman terus berlanjut, dan berbagai kejadian di muka bumi terus silih berganti… sehingga datanglah berbagai nabi yang di pilih oleh tuhan secara langsung maupun di pilih oleh manusia itu sendiri, suku yang tetap memilih sebagai umat nabi adam ini pun mulai tergoyahkan keyakinannya, untuk tetap mempertahankan kesatuan umat maka mereka memilih pergi menjauh dari umat manusia yang telah sangat banyak dengan segala macam ragam agama, keyakinan dan nabi nya masing masing, mereka pergi sangat jauh dari tanah tempat nabi adam bermukim, sang sahabat dapat menjelaskan lama nya perjalanan di lakukan selama 9 tahun hitungan tahun masehi manusia sekarang, hingga sampailah umat yang memilih tetap menjadi umat nabi adam ini pada satu bongkahan bumi yang sangat besar dimana bongkahan bumi ini telah di beri tahukan ciri ciri nya oleh sang nabi adam di saat sang nabi masih hidup, artinya sewaktu masih hidup nabi adam pernah sampai ke bongkahan bumi tersebut, di bongkahan bumi ini lah umat yang tetap berkeyakinan bahwa nabi adam adalah nabi nya ini memulai hidup, tentu bumi yang masih perawan dan sangat berbeda dengan bumi awal permukiman mereka ini memiliki jutaan rintangan dan masalah masalah hidup, untungnya kitab yang di bawa nabi adam saat awal turun ke bumi berada dalam genggaman mereka, sehingga berbagai petunjuk, berbagai cara untuk menyelesaikan dengan baik masalah masalah dan rintangan di bumi yang baru itu dapat di atasi dengan baik sehingga bermulalah kehidupan manusia di bumi yang kini kita sebut dengan pulau sumatera.! Sepanjang perjalanan hidup penghuni awal pulau sumatera ini, berbagai keyakinan, berbagai kepercayaan dan berbagai agama bermunculan tentu saja beserta nabi nabi pembawa agam agama tersebut, mungkin sudah kehendak alam, umat yang tadi kokoh menjadi umat nabi adam mulai tergoyahkan keyakinanannya, sebagian ada yang mulai meyakini bahwa agama dan nabi baru itu ialah nabi pengganti nabi adam dan sebagian lagi tetap kokoh bahwa nabi yang utama dan langsung di ciptakan tuhan dalam bentuk dan tujuan sebagi nabi hanya lah nabi adam, lama kelamaan perpecahan ini mulai tampak serius karena dua kelompok dalam satu suku itu telah mulai memamerkan/demonstration kehebatan kehebatan yang di miliki oleh agama dan nabi baru tadi, Pada masa itu pulau sumatera pun ikut berguncang setiap hari karena menjadi ajang adu demonstrasi atau semacam adu kesaktian antar agama agama tersebut, pada puncaknya agama agama baru tadi mengakui kekalahan dari ilmu pengetahuan yang berada dalam kitab agama mereka, namun suku yang kalah tadi tetap ngotot tidak mau kembali mengakui bahwa nabi yang sesungguhnya itu ialah nabi adam ( saat peristiwa ini agama islam belum ada ). Mungkin di sebabkan ke sombongan dan ego saja, untungnya suku yang tetap memilih sebagai umat nabi adam tadi berhati lembut, suka mengalah dan memiliki sipat yang rendah hati sehingga mereka memberikan satu jalan ke luar agar kesatuan suku ini tidak terpecah belah hingga ke akhir hayat, artinya yang sombong biarlah tetap sombong dengan keyakinannya tampa harus merusak atau akan mempengaruhi keyakinan saudara sesuku nya dan suku yang tetap kokoh pada nabi awalnya dapat menjalankan apa yang telah nabi adam amanahkan kepada mereka tampa menyinggung saudara sesuku lainnya yaitu dengan jalan seperti penyelesaian pada awal dahulu, yaitu pindah atau hijrah ke tempat lain, persoalannya suku yang menerima kepercayaan baru itu jauh lebih banyak dari suku yang tetap kokoh memilih sebagai umat nabi adam, sehingga kemana pun mereka pindah tentu akan tetap bersinggungan dan bertemu dengan saudara nya ini, maka kali ini di tempuh cara yang sama namun hakikatnya yang berbeda, yaitu tidak hijrah secara wujud tetapi hijrah secara ghaib yaitu menciptakan satu dinding halus berupa TEMBOK PELEMAH MATA, jadi secara facta orang bunian tidak berada di alam ghaib apalagi alam jin tetapi mereka dengan tehnology yang ada dalam kitab kejadian adam itu menciptakan satu gelombang halus berbentuk dinding yang dengan dinding itu maka mata setiap saudara sesuku nya yang memilih untuk menerima agama dan kepercayaan baru menjadi lemah atau tidak tajam, Sehingga kedua suku yang bersaudara sedarah dan sedaging tersebut tidak dapat melihat atau lemah mata nya, namun dalam keadaan tertentu bagi suku yang menerima agama dan kepercayaan baru memiliki mata yang kuat dan tajam maka dinding pelemah mata itu tidak akan memiliki arti, itu makanya ada sebagian leluhur orang sumatera dan masyarakat melayu asli sumatera saat ini yang dapat melihat orang bunian tampa mantera ataupun ritual, walau pandangan seperti ini hanya dalam keadaan tertentu saja. Hingga tulisan ini saya tampilkan… orang sumatera masih hidup bersebalahan dengan orang bunian di muka bumi ini bukan di alam ghaib apalagi di alam jin, di sebelah tembok pelemah mata hidup dan berkembang biak suku bunian yang sombong dan suka menerima keprcayaan dan agama baru, sedangkan di sebelah tembok pelemah mata lainnya hidup dan berkembang biak manusia yang rendah hati, bersedia mengalah dan tetap kokoh menjalankan apa yang nabi adam amanahkan sejak awal yaitu suku bunian asli… dan akan tetap seperti itu sampai akhir muka bumi di guncangkan allah sebagai hari akhir nya. Ini yang saya sampaikan pada awal tulisan bahwa masyarakat pulau sumatera, apapun suku nya.. baik jawa, bugis ataupun banjar sesungguhnya tidak perlu begitu cemas, panic dan membabi buta dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah masalah duniawi, karena mereka memiliki saudara yang menyimpan berbagai solusi solusi duniawi yang telah ter uji sejak jutaan tahun lalu, hanya saja mungkin karena kita di lahirkan dari suku bunian yang sombong dan ego tadi sehingga kita sangat sulit dapat menerima dan terhubung kepada suku bunian di sebelah kita tersebut, namun hal ini belum terlambat… berdasarkan dari ijin sang sahabat orang bunian yang saya bawa untuk berbincang, mereka masih mau menerima saudara se suku nya tersebut jika berniat untuk bersahabat dan mengenang kembali masa masa indah pada jaman satu suku/sesukuan dulu, dengan ijin tuhan persahabatan ini dapat menjadi sandaran untuk bertukaran pikiran dalam menghadapi berbagai masalah masalah duniawi, paling tidak kita menghadapi masalah secara bersama sama, tentu akan lebih baik dari pada menghadapi masalah seorang diri apalagi dengan sandaran tempat tempat hiburan. Mantera murni sebagai pembalik pelemah mata / menembus dinding tembok pembatas antara kita dengan orang bunian, pada tahap ini adalah mantera tahap awal atau tahap dasar, untuk ke tahap persahabatan lebih luas tentu harus di bimbing langsung oleh ahli nya yang berpengalaman, namun paling tidak jika terus di tekuni dan di tanamkan niat baik, tidak sombong, tidak egoistis dan tentu saja tidak memiliki niat culas maka mantera asli ini akan sangat ampuh untuk menjadi jembatan persahabatan dengan orang orang bunian di pulau sumatera… satu lagi mantera ini berbahasa bunian, sehingga di mohonkan kebijakan pembaca dalam memulai nya, maksud saya.. pembaca tentu harus memulai nya dengan bacaan bacaan pembuka agama dan kepercayaan pembaca masing masing jadi di sini saya akan memurnikan se asli mungkin mantera tersebut tampa memasuk kan sipat sipat bacaan agama kita ke dalam mantera nya.

 Berikut lengkapnya mantera bersahabat dengan orang bunian tersebut
 – Pertama khusus mantera dasar ini, hanya dapat di lakukan pada hari sabtu, boleh siang atau malam
 – Kedua… pembaca harus menyiapkan satu ranting padi ( ingat padi satu ranting nya bukan beras )
 – Siapkan juga daun sirih 1 lembar, pinang muda 1 buah, kunyit biasa satu ruas.
 – Sebelum melakukannya ambillah tanah bekas injakan kaki pembaca satu genggam dan bawa ke rumah
 – Setelah siap semua bahan bahan ini.. ambillah piring kecil taburkan tanah bekas injakan kaki tadi di dasar piringnya, lalu letak kan daun sirih di atas taburan tanah tersebut, pinang muda dan kunyit di letak kan di ujung runcing daun sirihnya sedangkan padi satu ranting letak kan di atas daun sirih.
 – Setelah siap, pembaca dalam keadaan duduk bersila bakarlah padi yang masih menggantung pada rantingnya itu, bakar boleh dengan korek api atau apa saja…. setelah padi menghitam dan gosong sehingga mengeluarkan aroma khusus maka bacalah mantera berikut ini ” MARAGIRIHULUAROMARASAKTIHULUABUMI ” ( baca dengan satu bacaan kalimat tampa putus ) Dan baca sebanyak banyak nya sampai ruangan di sekitar pembaca terasa lembab atau dingin, kelembaban yang terjadi di sebabkan dinding atau tembok pembatas orang bunian dengan pembaca sudah mulai terbuka sehingga udara di kampung bunian dapat terasa ke diri pembaca.
 – Akan lebih nyaman jika pmbaca lakukan acara ini di tempat yang sepi di luar rumah sehingga pertemuan nanti nya dengan orang bunian tidak membuat mereka risih, tenang saja di jamin mereka bukan bangsa halus atau pun jin, mereka akan datang dengan bentuk dan pakaian serta kelakuan layaknya manusia seperti kita dan oleh sebab itu jangan bersikap seperti di datangi bangsa jin. Setelah nanti dapat memiliki sahabat orang bunian maka pembaca akan di berikan tempat dan cara cara khusus untuk bertemu dan membincangkan berbagi permasalahan duniawi… o iya tolong jangan membicarakan agama dalam perpincangan tersebut takut nya nanti akan menyebabkan kless/ketersinggungan baik pembaca ataupun sahabatnya tersebut. Kalau niat pembaca kuat maka lakukan tata cara ini sampai pembaca memiliki sahabat orang bunian, jangan menyerah karena untuk mendapatkan sebuah solusi masalah yang jitu itu harga nya pasti lah mahal, tidak ada sesuatu yang hebat tampa pengorbanan tenaga dan semangat juang….

 Silahkan di coba, doa kami selalu menyertai saudara pembaca, Aamiin allah humma aamiin.

5 komentar: