PERPUSTAKAAN

Sabtu, 16 Juli 2016

KAJIAN ASMA SIRR 1

KAJIAN ASMA’ SIRR 1


 Bacaan dari Asma’ SIRR adalah sebagai berikut : “ Bismilahhirrohmanirrohim Sirrullaahi Dzaatullaahi Shifaatullaahi Wujuudullaahi Af’alullaahi Laailaaha illaallaah Muhammadur rasuulullahi. Salaamun qawlam mirrabbirrahiim, wamtaazul yawma ayyuhal mujrimuun”

 Dalam blog ini saya jabarkan Kandungan dan Khasiat Asma’ Sirr. Untuk menjelaskan kandungan maknanya saya banyak terbantu dari prosa DR.H.Tohari.M. Semoga dalam bentuk sajak lebih mudah dipahami.

 Asma’ Sirr (Rahasia) menyimpan misteri spiritual yang mendalam. KANDUNGAN ASMA’ SIRR Ini adalah tentang ajaran sadar ma’rifat. Sirrullah ( rahasia Allah ) Siapa Allah? Yang tahu hanya DIA sendiri. Allah Maha Batin (ghaib), Maha Halus (Lathiifu), Tidak dapat dicapai dengan pengelihatan mata. Namun nurani manusia dapat merasakan kehadirannya Kehadiran kasih sayangNYA, kehadiran keagunganNYA. Untuk mengenal Allah harus menempuh jalan ma’rifat (ma’rifatullah)

Apa ma’rifatullah itu? Ma’rifatullah sulit didefinisikan Begitu luas cakupan yang harus diraih Begitu banyak unsur-unsur yang harus dipilih Begitu beragam pengertian yang tumpang tindih Secara sederhana ma’rifatullah dapat diartikan: “mengenal Allah” Para muhaqqiqin ( orang-orang yang mendalami ilmu hakekat ) mengartikannya sebagai : “Ketetapan hati mempercayai Dzat yang wajib wujud (Allah) yang memiliki segala kesempurnaan”. Ma’rifatullah atau “mengenal Allah” wajib hukumnya bagi setiap mukmin Setiap insan harus mengenal Allah, mengenal Penciptanya Sumber dan muara dari segala sesuatu yang ada Sumber dan muara terjadinya alam semesta. Pada hakekatnya tiada yang mengenal Allah kecuali hanya Allah sendiri.

 Barang siapa yang mengenal Allah, sesungguhnya itu merupakan rahmat yang dilimpahkan Allah kepada dirinya. Dalam Asma’ sirr menyimpan 4 jenis ma’rifat Pertama, ma’rifatudz-dzat ( mengenal dzat Allah – Dzatullahi ) Ini bagian yang tidak tercapai oleh insan Bagian khusus yang merupakan hak Tuhan. Pikir manusia tidak mungkin mencapainya Akal manusia tidak mungkin menggapainya. Nabi Muhammad saw bersabda: “ Berpikirlah kalian tentang makhluk Allah, jangan sekali-kali berpikir tentang dzat Allah, karena sungguh kamu tidak akan mampu memenuhi kadarnya ” Asma’nya: “ ALLAH ”

Kedua, ma’rifatus-sifat ( mengenal sifat-sifat Allah – Sifatullahi ) Dengan mendalami makna Asma-ul husnah Insan menjadi mengenal sifat-sifat Allah Mengenal sifat-sifat kesempurnaan Allah. Insan hendaknya berakhlak dengan sifat keutamaanNYA Tentu saja dalam batas kemampuan kemanusiaannya. Asma’nya: Al-Ahad, Allah Maha Tunggal (Esa) Al-Awwalu, Maha Awal tanpa permulaan Al-Akhiru, Maha Akhir tanpa pungkasan, Al-Hayyu, Maha hidup Al-Jabbar, Maha Perkasa Ar-Rahman, Maha Pengasih Al-Wadud, Maha Mencintai hamba-Nya

 Ketiga, ma’rifatul-wujud ( mengenal wujud Allah – Wujudullahi ) Allah itu wujud (ada). Namun wujud Allah itu tidak mungkin terjangkau oleh otak manusia. Tidak mungkin terbayangkan khayal manusia “ laisa kamitslihi syaitu ” firman Allah; “ (Allah) tidak serupa dengan apapun juga” Apapun yang bisa dibayangkan sebagai Allah maka itu bukan Allah, (Maha Besar Allah). Apapun yang bisa dilukiskan sebagai Allah pasti itu bukan Allah, (Maha Suci Allah).

 Siti Aisyah ra, istri Rasul, berkata: “ man khaddatsaka anna Muhammadan saw, ro-a rabbahu fa qad kadzaba ” “ barangsiapa menceritakan kepadamu bahwa Muhammad telah melihat Tuhannya ( pada waktu mi’raj ) maka dustalah ia

” Bersabda Rasulullah Muhammad Saw; “ wa qad ro’aitu nuron, anna anahu ” “ dan sungguh saya melihat cahaya, bagaimana mungkin saya melihatNya ( Tuhan ) ” “ subhanaka, ma’arafnaka haqqa ma’rifataka ” “ Maha Suci Tuhan, tidaklah kami dapat mengenalMU dengan pengenalan yang setepat-tepatnya ”. Asma’nya: Al-Bathin, Maha Ghaib Al-Lathiifu, Maha Lembut/halus Az-Zhahir, Maha Nyata

 Keempat, ma’rifatul-af’al ( mengenal karya-karya Allah – Af’alullahi ) Melalui Asma-ul Husna, Allah memanifestasikan karya-karyaNYA Menampakkan af’alnya yang maha hebat Tergelar dipermukaan seluruh jagad raya Tersusun rapi dalam organ tubuh manusia Jagad besar (makrokosmos), jagad kecil (mikrokosmos) Karya tercanggih yang tak ada bandingannya

Suatu bukti kebesaran Allah tiada taranya Bagi yang bisa membaca rahasia alam semesta, Kebesaran Allah nampak jelas, nampak nyata. Asma’nya: Al-Khalik, Maha Pencipta Al-Muhyi, Maha Menghidupkan Al-Mumit, Maha Mematikan Al-Jami’, Maha Mengumpulkan An-Nur, Sang Pemilik Cahaya Al-Ghaniyyu, Maha Kaya Esensi ma’rifatullah adalah kesadaran, kesadaran yang dibimbing hidayah Tuhan. Kesadaran insan sebagai makhluk hamba Allah, mengharuskan diri berupaya mengenal Allah. Karena kesadaran menentukan eksistensi manusia, tanpa kesadaran orang hidup tak akan sempurna.

Kesadaran ma’rifatullah yang pertama adalah Kesadaran akan eksistensi Allah, Bahwa tiada Tuhan yang wajib disembah selain Allah. “ LAA ILAAHA ILLAALLAHU ”
 Kedua adalah kesadaran posisi insan dihadapan Allah
Ketiga kesadaran akan kewajiban insan Keempat kesadaran sikap batin insan Tanpa kesadaran ma’rifat, hidup manusia niscaya hampa. Tanpa kesadaran ma’rifat, ibadahnya dusta belaka.

Mengkaji ma’rifat harus ekstra hati-hati Jangan sampai terperosok kesalahan definisi. Agar benar, lurus, sesuai ajaran ilahi Maka harus berdasarkan Al-Quran dan Sunnah Nabi Karena Nabi Muhammad saw adalah utusan ilahi “ MUHAMMADUR RASULULLAH ”

 Bila kesadaran sudah membuka pintu ma’rifat, Air telaga ma’rifat niscaya mengalir membawa rahmat. Bila kesadaran sudah menempuh jalan ma’rifat Hidup menjadi lurus menuju Allah As-Somad.

 Kelak akan disambut di akherat: “ Salaamun qawlam mirrabbirrahiim, wamtaazul yawma ayyuhal mujrimuun ” “ ( kepada mereka dikatakan ): “ Salam sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang. ” Dan ( dikatakan kepada orang-orang kafir ): “ Berpisahlah kamu sekalian ( dari orang-orang mukmin ) pada hari itu, hari orang-orang yang berbuat jahat. ” Inilah kandungan Asma’ Sirr yang menyimpan ajaran sadar ma’rifat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar