ASMA’ MALAIKAT AJAL
Bismillahirrahmannirrahim,
Allah humma salimna minal mala-ikatil muqorobina sayyiina malakullah,
Jika pembaca dalam keadaan waktu yang luang, bagaimana kalau kita lanjutkan pembicaraan mengenai berbagai budaya keyakinan masyarakat bumi sumatera selanjutnya. harapan saya dengan berbincang bincang melalui tulisan ini bathin saya terhubung secara sipat kepada bathin para pembaca sehingga baik saya maupun pembaca tidak merasa sendiri dan kesepian dalam mencerna masalah masalah pekerjaannya, kita akan merasa memiliki kawan untuk saling bertukar pikiran tampa harus terikat oleh aturan aturan organisasi dan perguruan serta perkumpulan apapun, jiwa dan pikiran kita menjadi lebih santai dalam melatih serta membiasakan diri dengan hal hal yang bersipat tradisional tentunya.
Warga blog yang teramat saya harapkan dan muliakan… dalam melaksanakan tugas, saya amat sering berjalan sendiri baik kedatangan maupun kepulangan dari tempat objek peliputan saya, tak jarang pula terkadang saya terpaksa berjalan kaki 3 atau 5 kilo meter di saat malam melangkahi jalan setapak yang sulit untuk di lalui motor, entahlah saat saya menjalani nya kok saya tidak merasakan kecemasan sedikitpun namun jika sudah sampai di rumah barulah saya mengalami perasaan takut yang mendera.
Jika saya renung renungkan… rasa takut adalah bentuk dari ketidak seimbangan situasi dalam keadaan yang berbeda, maksudnya rasa takut menjadi hilang saat kita berada dalam ruangan yang tidak tampak ruangan lain, saya beri contoh saat kita berada dalam kamar yang gelap gulita dan satu satunya ruangan yang tampak gelap hanya ruangan tersebut maka secara biologis sipat takut kita akan kehilangan taringnya bahkan dalam sekejab mata jasad akan segera menyesuaikan rasa takut itu dengan ruangan gelap tersebut sehingga gelap dan takut akan menjadi bersaudara, tidak lagi saling menakuti dan tidak lagi saling menggelapi,
Namun jika saat kita berada di dalam ruangan gelap gulita ini terlihat satu ruangan yang terang benderang maka entah mengapa rasa takut akan menjadi besar pada ruangan gelap yang tengah kita tempati, mungkin inilah penyebab utama saya mampu berjalan kaki tampa rasa takut saat berada di malam hari di jalan jalan kampung yang saya lalui, karena selain pohon sawit dan hutan liar saya tidak melihat ruangan lain yang memiliki penerangan dan saat saya telah berada di rumah dengan keramaian dan terangnya lampu lampu berwarna warni bahkan untuk masuk ke kamar mandi yang lampu nya mati saja saya berpikir 13 kali, jika tidak kebelet bener hendak buang air kecil maka saya akan tetap memilih di tempat yang terang saja.
Seperti yang tadi saya tulis, mengapa rasa takut itu timbul setelah saya berada di kota rumah yang secara harfiah di penuhi oleh anak cucu adam beserta segala cara untuk menerangi setiap sudut yang gelap.. mungkin boleh kita duga bahwa hal ini adalah salah satu dari keunikan benda yang bernama tubuh manusia.
Jadi pulang dengan berjalan kaki menuju tempat mangkalnya bus atau transfortasi dari rumah object yang saya liput pada malam hari sungguh sangat sering saya alami, saya teringat satu perjalan pulang dengan berjalan kaki sendiri sekitar jam 7 malam waktu sumatera, kejadian ini terjadi sekitar 1 tahun yang lalu kurang lebih.. saya sendiri sih yang ngotot untuk segera sampai ke tepi jalan raya lintas timur sumatera karena alam pikiran saya jika menunggu esok pagi maka besar kemungkinan saya sampai akan terlambat satu hari, sedangkan saya telah berjanji pada waktu yang telah di tentukan.
Bermodal satu senter yang cukup terang cahaya nya dan sebilah bambu runcing yang saya bawa dari rumah peliputan sebagai modal untuk jaga jaga jika ada hewan liar yang menghadang, saya memulai langkah kaki untuk pulang, dalam pikiran saya pasti selama saya berjalan akan menemukan orang yang bepergian dari SP satu ke luar untuk membeli sesuatu atau untuk menjaga kebun, memang di dalam area kebun sawit yang berhectar hectar ini terdapat beberapa SP ( perkampungan buatan para penjaga kebun sawit) namun sayangnya di saat saya berjalan hujan turun dengan lebat sehingga besar kemungkinan motor ataupun orang kampung SP ini menunda untuk bepergian.. jadilah saya sendiri malam itu berjalan kaki di tengah hutan pohon sawit dengan di temani hujan yang sangat lebat kurang lebih satu jam lebih, terniat hendak berhenti sejenak menunggu hujan reda namun tindakan seperti ini sama saja dengan menambah kesia sia an dan ketakutan, sebab berhenti tetap saja di tengah hutan lebat dan tertimpa hujan..
Maka yang saya tau saya akan sampai di tepi jalan raya lintas timur jika saya terus melangkah, maka tekad berbalut tipis nya kulit pun menjadi penguat satu satunya badan ini berjalan, kalau saya pikir pikir ternyata untuk mendapatkan pengetahuan itu sulit dan berat ternyata.. bisa di bayangkan jika seorang murid yang berguru ilmu bathin pasti akan mengalami tekanan yang lebih stress dan berat dari yang saya alami ini, padahal saya hanya sebagai penyampai sekaligus penulis budaya budaya bumi sumatera saja yang tidak memiliki pantangan apapun mengenai ilmu yang di liput / di dapatkan… di sini lah timbul rasa sayang dan hormat saya kepada seorang guru, baik guru di sekolah apalagi guru ilmu kebathinan.
Satu setengah jam kurang lebih saya berjalan, terlihat cahaya lampu listrik sebagai pertanda bahwa di sekitaran cahaya itu terdapat kehidupan manusia, ternyata bener.. setelah saya dekati lampu itu bersumber dari beberapa rumah kamp para penjaga kebun kelapa sawit, di sebelah beberapa rumah kamp dari papan ini berdiri satu surau kecil sebagai tanda pasti bahwa mayoritas kepala keluarga di rumah rumah ini adalah muslim, saya berhenti dan mengucapkan salam karena pintu surau itu terbuka, alhamdu lillah.. salam saya di jawab oleh seorang bapak bapak berumur sekitar 50 an tahun, dengan segera beliau berdiri dari duduknya yang mungkin dalam posisi duduk berzikir,
Beliau mengajak saya untuk singgah dulu sebentar mengeringkan badan dan tak lupa di sunguhi segelas teh hangat, saya meminta ijin untuk berganti pakaian dan mengambil air wudhuk sebab saya belum sholat isya, setelah selesai sholat isya maka kami pun berbincang sambil memperkenalkan diri tujuan serta kedatangan dan tak lupa teh hangat pun menjadi sesuatu yang sangat nikmat saat itu untuk di cicipi. baru saja sekitar 20 menit kami berbincang.. datanglah dengan tergopoh ngopoh dua orang yang mengenderai 2 sepeda motor langsung masuk ke surau dan berbicara kepada khodim masjid ini ” assallammualaikum tuan guru, mohon kesediaannya untuk membantu pak zainal yang sedang ‘naza'”. mendengar kalimat naza maka saya langsung mengerti bahwa ada seseorang yang tengah dalam keadaan sakaratul maut dan tuan guru ini diminta tolong untuk menjadi telkin ( telkin : orang yang membimbing kalimah syahadah kepada orang yang tengah sakaratul maut). sang bapak langsung mengiyakan dan sekaligus memegang tangan saya sebagai tanda bahwa saya juga ikut, maka saya pun langsung sigap dan berdiri mengikuti, saya di bonceng oleh sepeda motor yang satu nya sedangkan sang bapak di boncengi oleh sepeda motor lainnya, perjalanan saya yang tadi sudah sangat dekat ke tepi jalan raya lintas timur paling hanya memakan waktu 15 menit saja kini berganti arah menjadi lebih jauh karena sepeda motor membelok ke arah lain dan memasuki jalan yang lebih ke dalam dari jalan raya lintas timur.
Sesampainya di depan rumah orang yang tengah naza tersebut, terlihat ramai orang telah berkumpul di hadapan rumah tersebut, dari penampilan rumah nya yang sangat besar dengan arsitektur lukisan dan huruf huruf kuno maka saya meyakini pemilik rumah ini adalah pemimpin atau paling tidak orang yang di segani di kampung ini, kami pun masuk dan mendekat kepada calon jenazah ini,… astaghfirullah saya sempat menutup mata melihat sosok yang tengah naza ini, seluruh tubuhnya bergerak gerak seperti cacing kepanasan, terkadang tubuhnya mengejang ngejang seperti ada sesuatu yang di cabut secara paksa, dan yang lebih mengerikan sosok ini masih berpakaian hitam hitam lebar yang dalam gambaran saya pakaian ini adalah pakaian seorang dukun, punggung belakangnya telah mengeluarkan ” maaf ” ulat belatung pertanda orang ini bagian tubuhnya telah lama mati atau tidak bernyawa lagi, entah apa yang menyebabkan dia masih dapat berbicara kesakitan dan bergerak gerak layaknya manusia hidup, napasnya tersengal sengal seperti kerbau yang telah di sembelih.. allah hu akbar sungguh penampakan yang sangat menyedihkan dan menakutkan mental orang orang yang banyak dosa seperti saya ini.
Di sekeliling sosok yang tengah naza ini duduk beberapa orang kiyai yang terus membaca surat yasin dan doa doa khusnul khotimah, namun semakin ayat ayat itu di baca kan semakin sosok ini terlihat kesakitan dan mengejang ngejang dengan sangat keras, salah satu dari anak sosok yang tengah naza ini mendatangi sang bapak / khodim surau tadi dan mengajak beliau berpindah duduk ke arah yang lebih jauh, entah apa sebabnya mungkin allah hendak menegur saya yang banyak dosa ini mereka duduk malah mendekat ke arah saya atau lebih tepatnya berada di samping saya duduk sehingga segala pembicaraan yang tadi mungkin tidak mau di dengar oleh orang lain kini terdengar jelas oleh saya.
Sang anak ” maaf tuan syeikh..
saya mohon tolong bimbing bapak saya menemui ajal dengan mudah, yang terlebih penting tolong tuan syeikh cabut semua ilmu khurafat yang di miliki bapak saya, telah 2 setengah bulan bapak saya mengalami sakaratul maut seperti ini hingga sekarang pun belum menemui ajalnya, tolonglah tuan syeikh..”
Tuan syeikh ” ucapkan kulimah istighfar ananda, istighfar… jangan ikuti rasa takut kepada iblis iblis dan ilmu ilmu khurafat itu, bertenanglah dan mari kita sama sama berdoa “.
Setelah agak tenang sang anak menceritakan kepada tuan syeikh bahwa bapaknya adalah seorang dukun sakti di daerah itu menurut keyakinan orang orang kampung, sudah puluhan kiyai dan orang orang sholeh di mintai pertolongan untuk menjadi telkin sang bapak namun ajalnya tetap belum juga dia temukan, menurut puluhan kiyai ini bapaknya memiliki satu ilmu dimana ilmu itu khodam nya langsung iblis laknatullah, bukan lagi raja raja jin atau ratu nya syeithon sehingga ilmu yang di miliki nya tidak dapat di lepaskan dari badannya, mungkin nyawa nya sudah tercabut namun iblis tadi belum mau melepaskan jasad sang bapak sehingga menjadikan jasad itu dapat terus hidup dan bergerak.
Tuan syeikh yang tadi saya kira hanya khodim / penjaga surau saja segera mengambil wudhuk kembali lalu meminta kepada orang orang yang ada di sana termasuk anak kandung orang yang naza ini untuk keluar dari ruangan tersebut, menunggu di depan pintu rumah saja… saat saya hendak berdiri keluar bersama orang lainnya tiba tiba sang tuan syeikh meminta saya untuk tetap duduk di sana dan mendekat ke arahnya, jantung saya terasa mau copot dengan permintaan ini, jujur baru kali ini saya berhadapan langsung dengan orang yang tengah naza apalagi di minta oleh seorang tuan guru untuk membantu berdoa bersamanya, saya gemetaran karena sadar bahwa saya ini sangatlah lemah dalam ilmu agama dan kagak kuat tirakat atau riyadhoh doa..
Namun karena yang meminta adalah seorang yang di seru tuan syeikh maka mau tidak mau saya harus bersedia, saya sangat yakin dengan seruan tuan syeikh oleh orang tadi pasti bukan sembarang sebut, paling paling kalau saya mengalami hal hal yang menakutkan maka saya akan berlindung di belakang badan tuan syeikh ini.
Beliau berbisik kepada saya ” apakah wudhuk mu masih ada..?”. insyallah bapak, haqqul yakin masih. ”
Baik kalau begitu ikuti dengan suara lembut kalimat yang saya bacakan ini ya..? ” saya jawab insyaallah bapak “. maka beliau membisik kan dua kalimat yang saya ikuti alhamdu lillah dengan lancar.
Tuan syeikh ” sekarang kamu pegang telapak kaki orang itu, jangan di genggam kuat cukup kamu gosok ibu jari nya karena ajalnya tengah mengunci di bagian itu, kamu ucapkan kalimat tadi perlahan lahan dalam hati sambil mengosok ibu jarinya semoga malaikat ajalnya yang tengah marah mencabut nyawa di kakinya dapat berbelas kasihan dan berkurang marahnya.. maka saya lakukan seperti yang beliau bisik kan… subhanallah sungguh aneh, saat kalimat itu saya ucapkan sambil menggosok ibu jari kakinya sosok yang tadi mengejang ngejang seperti cacing menjadi diam dan tenang.
Lalu sang syeikh mengusap tenggorokan orang ini sambil membaca kalimat yang sama saat di bisik kan ke telinga saya, lalu berikutnya beliau mengusap kedua mata dan di lanjutkan ke ubun ubun kepala orang tersebut… setelah semua selesai beliau langsung berdiri dan mengajak serta saya untuk keluar dari ruangan tersebut, setelah sampai di pintu beliau berpesan kepada anak orang yang tengah naza tadi ” insyaallah tiga langkah saya dari rumah ini bapak kamu sudah innallillahi wa inna ilaihi rojiun..
Maka beliau langsung mengenak kan sandal dan melangkah bersama saya keluar dari pintu rumah, saat akan melangkah beliau mengatakan kepada saya… nanti pada langkah kaki yang ketiga kamu baca ya kalimat tadi.
Saya lakukan hal yang beliau sampaikan, saat akan naik motor kembali untuk pulang, istri dari sosok yang naza tadi keluar dari rumah sambil berteriak mengucapkan alhamdu lillah karena penderitaan suaminya telah berakhir dengan telah menemui ajalnya dengan tenang.
Sesampainya di surau waktu pun telah menunjuk kan jam 10 malam, jika saya tetap melanjutkan pulang maka rasanya saya akan kehilangan satu amalan yang sangat berharga melebihi gaji saya bertahun tahun, maka dengan yakin saya putuskan untuk menginap di surau tersebut sambil menimba pengetahuan agama dari sang tuan syeikh, sambil menunggu waktu sholat subuh saya dapat berbincang lama dengan beliau dan pertanyaan utama yang saya sampaikan adalah mengenai kalimat dan kejadian tadi, tuan syeikh ternyata orang yang ramah dan tidak pelit akan ilmu terutama ilmu yang berhubungan dengan agama, beliau mengatakan kurang lebih seperti ini ” kalimat tadi itu adalah kalimat atau ayat makrifat untuk mencabut segala ilmu kesaktian, di dapatkan oleh ayah saya melalui langsung dari mulut mayat, dahulu ayah saya adalah orang yang di percaya oleh masyarakat kampungnya sebagai orang yang memandi kan dan menguburkan jenazah, hampir 40 tahun kurang lebih hal ini beliau lakukan dengan ikhlas hati dan redho semata mata karena perintah allah yang mewajibkan umat muslim menyempurnakan jenazah, suatu hari ayah saya tengah menguburkan jenazah salah satu kiyai alim di kampungnya, saat beliau akan meletakkan wajah jenazah ke bumi tiba tiba saja jenazah itu mengucapkan salam dan berterima kasih karena telah di sempurnakan, lalu jenazah kiyai alim ini menyampaikan satu kalimat malaikat ajal yaitu kalimat yang biasa di ucapkan oleh malaikat ajal saat jasad yang dia jaga akan wafat.
Saat saya tanya apakah jenazah / mayat tadi bersuara seperti manusia lainnya, maksud saya apakah suara itu terdengar oleh orang lain selain ayahnda beliau..? tuan syeikh menjawab ” ya suara jenazah itu terdengar oleh orang lain yaitu dua orang yang membantu ayahnda beliau menguburkan jenazah kiyai alim ini, sayangnya kedua orang yang mendengar kalimat malaikat ajal itu menggunakan kalimat tersebut untuk hal hal duniawi dengan menjadi dukun terkenal di jakarta sedangkan ayah beliau alhamdu lillah amanah dengan menggunakan kulimah itu untuk mempermudah orang yang sulit wafatnya, untuk mencabut ilmu ilmu kesaktian yang merusak seperti santau atau orang orang yang menyihir orang lain, melumpuhkan ilmu ilmu bathin yang ber khodam iblis, mencabut berbagai penyakit penyakit ghaib… hingga lah kulimah itu di wariskan kepada tuan syeikh ini dan hingga pertemuan dengan saya itu beliau telah di mintai tolong oleh ribuan orang yang mengalami sulit kematiannya karena tidak ada yang mampu mencabut atau menghancurkan ilmu ilmu kesaktian yang semasa hidup dia miliki, alhamdu lillah menurut beliau kalimat malaikat ajal itu telah banyak membuat berbagai manusia tersadar dan kembali kepada islam karena ilmu kesaktian tinggi yang mereka sombongkan mampu di cabut oleh malaikat ajal tersebut.
Sesampainya di rumah kalimah ini saya terangkan kepada sahabat saya “kiyai muda ” yang berdakwah di sekitar tangerang banten, mengapa saya terangkan ke beliau..? karena saya sadar saya belum mampu mengamalkan kulimah kulimah makrifat setinggi itu, takut terbawa arus godaan ilmu nya. sahabat saya kiyai muda ini pernah menceritakan kepada saya bahwa kulimah itu adalah kulimah selamat dimana jika di bacakan kepada manusia maupun hewan yang berniat buruk / menyerang seketika makhluk yang menyerang itu kehilangan tenaga dan amarah, selalu juga beliau gunakan untuk mencabut tenaga iblis, syeithon ataupun khodam khodam ilmu kesaktian dalam ruqyah beberapa jamaahnya, bahkan sampai mencabut racun yang termakan pun dapat beliau lakukan dengan kulimah ini, hanya saja menggunakan air kelapa hijau dan madu liar/hutan… masih dari perbincangan pengalaman sahabat saya kiyai muda ini, kulimah itu dia berikan kepada istrinya untuk di baca 3x saja sehabis sholat subuh, saat istrinya berada di pasar belanja tiba tiba saja dua lelaki besar merampas tas berisi uang istri nya, reflex dia membaca kulimah tersebut dan tiba tiba saja dua lelaki besar ini lumpuh kehilangan tenaga bahkan beberapa kali bangkit jatuh kembali hingga akhirnya di serahkan kepada aparat keamanan,
Menurut beliau kulimah ini pernah beliau riyadhohi dengan niat memohon kepada allah agar di beri tau kan siapa nama malaikat ajal itu sesungguhnya,
alhamdu lillah ternyata malaikat ajal dalam kulimah ini bernama malaikat RAJAB… sejak itu sebelum berzikir dengan kulimah ini sang kiyai muda selalu mendahului dengan ucapan salam
” allah humma salimna minal malakul rajab ” setelah ini baru kulimahnya di baca.
Kiyai muda ini mengakui bahwa dalam dakwahnya pun terdapat banyak sekali orang orang yang menyerang secara ghaib untuk menghadang dakwahnya yang memang sejak beberapa bulan ini beliau lebih banyak di undang berdakwah di daerah daerah, seringnya ke bumi sumatera, kalimantan dan kemaren ke makasar, pernah menurut beliau.. saat akan berdakwah di datangi dukun paling sakti di daerah tempat beliau berdakwah dan mengatakan secara terbuka bahwa tempat tersebut adalah kekuasaan ghaibnya, jika masih ngotot berdakwah di sini maka nanti malam dia akan menyerang dengan ribuan khodam ilmu kesaktiannya, alhamdu lillah kulimah malaikat ajal itu selalu dia baca jika melihat hal hal ghaib terjadi bahkan esok nya sang dukun itu sendiri yang datang minta di ajarkan lafal syahadah dan meminta untuk menjadi santri dia guna mendalami kembali ilmu agama islam….
Alhamdu lillah semoga barokah dakwah sang sahabat saya ini selalu di bantu oleh malaikat malaikat allah, saya hanya baru bisa berdakwah dalam bentuk tulisan, itupun kadang masih banyak salah dan dhoifnya, semoga ke esokan hari dakwah saya semakin lebih baik.. Aamiin…
o iya hampir lupa saking asyiknya ngobrol, kulimah malaikat ajal yang di berikan oleh khodam / penjaga surau tersebut seperti berikut ini
BISMILLAH
SAKLAINA SAKLAITA SAM SAMA PUTAWAR RAJAB
Mohon di maafkan ya jika dalam tulisan ini terdapat huruf huruf yang salah ketik, ataupun keterangan yang kurang berkenan, semoga pengalaman saya ini dapat menjadi pelepas beratnya pikiran para pembaca,
Qobiltu bang
BalasHapusQOBILTU..MOHON IZIN DAN REDHA.
BalasHapusJAZAKALLAHU KHOIRAN KATSIRAN.
ALHAMDULILLAH.
Oobiltu
BalasHapusQobiltu
BalasHapusMohon ijin diamal kan, qobiltu
BalasHapusMohon ijin amalkan, qobiltu
BalasHapusQobiltu.pak muhamad lancang kuning
BalasHapusQobiltu
BalasHapusQOBILTU
BalasHapus