PERPUSTAKAAN
Selasa, 19 Juli 2016
INTI KEKUATAN BATIN
INTI KEKUATAN BATIN
Mari kita bedah bersama-sama, inti kekuatan batin kita dengan harapan bisa dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan yang luhur dan mulia.
Inti kekuatan batin bisa dijelaskan sebagai berikut.
1. TUHAN ASAL SEMUA ENERGI. Inti kekuatan batin yang pertama adalah Pemberian Tuhan. Dialah sumber dari segala sumber energi, tenaga dan kekuatan. Sumber energi dan kekuatan yang lain itu hakekatnya berasal dari Tuhan Yang Maha Kasih dan Sayang. Dia adalah sumber dari semua sumber apapun di alam semesta. Dibutuhkan keyakinan yang mendalam untuk mengakui bahwa Tuhan adalah satu-satunya sumber kekuatan ini. Dari mana asal keyakinan? Asalnya tetap yaitu dari Pemberian Tuhan. Maka, jika Anda sudah memiliki “keyakinan” maka itu artinya Tuhan sudah memberikan anugerah kekuatan batin yang perlu dirawat, dijaga dan diitingkatkan.
Maka, langkah pertama bila ingin memiliki batin yang sangat kuat maka mintalah kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh.
2. PASRAH/SUMELEH/SUMARAH PADA-NYA. Inti kekuatan batin yang kedua adalah kepasrahan total pada kehendak-Nya. Apabila Anda terus menerus berkomunikasi dengan Tuhan, maka Anda akan menerima dengan senang hati dan ikhlas semua pemberian-Nya. Senang, susah, derita, bahagia, sedih duka lara nestapa maupun senyum akibat musibah maupun berkah hendaknya diterima dengan kepasrahan. Kepasrahan adalah usaha aktif mental dan batin kita untuk mengakui Kemahakuasaan Tuhan. Ya, langkah kedua bila ingin memiliki batin yang sangat kuat maka pasrah saja kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh pasrah.
3. USAHA AKTIF BATIN UNTUK MERANCANG RENCANA BERSAMA SANG MAHA INSINYUR YAITU TUHAN: VISUALISASI.
Inti kekuatan batin ketiga adalah visualisasi. Visualisasi hakikatnya adalah melanjutkan usaha aktif batin dengan cara membayangkan sesuatu yang belum ada menjadi ada dan hadir nyata berada di depan kita. Visualisasi adalah kekuatan pikiran kita untuk merancang sebuah karya bersama-sama Sang Maha Insinyur yaitu Tuhan. Kita bersama-sama dengan Tuhan seakan menggambar obyek-obyek berdasarkan atas apa yang sudah kita lihat dan berdasarkan atas apa yang kita alami sehari-hari.
Visualisasi memberikan pengaruh sangat kuat terhadap kegagalan dan keberhasilan usaha meraih keinginan. Ketika otak kita membangun bayangan tentang sesuatu yang ingin dicapai, maka kita sesungguhnya tengah membangun sebuah gedung di alam kenyataan. Harap diketahui bahwa otak kita sesungguhnya adalah insinyur batiniah yang akan mewujudkannya dalam realitas. Jaringan sel dalam otak ini akan mampu mendorong kita untuk juga meraih kesempurnaan kenyataan.
Bagaimana melakukan visualisasi? Pertama adalah, memperjelas keinginan atau tujuan yang ingin dicapai. Keinginan yang ingin kita raih harus bersifat spesifik. Misalnya: Anda membayangkan ingin memiliki isteri cantik. Kemudian mulailah melakukan visualisasi pada saat Anda sedang santai. Kenapa santai? Karena di saat santai dan rileks, gelombang otak kita memasuki stage alfa teta. Ini akan membuat otak anda lebih mudah untuk menggambar kenyataan. Kedua fokus pada tujuan sedetail mungkin. Bayangkan warna, detail, bentuk, dimana, kapan, bayangkan pula suasana dan situasi saat Anda memiliki isteri cantik. Ketiga, libatkan emosi anda sekuat-kuatnya. Bagaimana rasanya mampu mendapatkan isteri cantik dengan sempurna? Bagaimana rasanya bisa benar-benar memiliki isteri yang cantik. Menyertakan perasaan dan emosi akan memperkuat sistem “cara kerja yang sistematis” dalam otak yang merupakan desain kenyataan. Selanjutnya lakukan visualisasi berulang-ulang.
4. DOA. Inti kekuatan batin keempat adalah doa. Doa adalah adalah kalimat afirmasi/penegasan yang diulang-ulang dan nyaris monoton. Hakekat doa adalah sebuah kesaksian kita di depan Sang Hakim, yaitu Tuhan. Kata-kata afirmasi yang membentuk kalimat “khusus” yang akan memunculkan energi gaib yang luar biasa dahsyat. Kata akan menjadi mantra yang mampu menghimpun semua daya yang ada di alam semesta untuk menyatu dan mengarah pada obyek doa. Mantra itu ibarat sinar la
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Qobiltu
BalasHapus