PERPUSTAKAAN

Selasa, 12 Juli 2016

ILMU NAMA KANDUNG NUR MUHAMMAD

ILMU NAMA KANDUNG NUR MUHAMMAD



 Mungkin ada yang telah pernah mendengar silat pangean, mudah mudahan pernah ya … nah silat yang berasal dari kecamatan pangean ini lah asal nama kampung saya. saya lahir sampai besar tinggal di kampung walau pernah kuliah ilmu hukum pidana di universitas Riau pekan baru, setelah tamat saya balik ke kampung saja. Abah saya salah satu pemangku adat ilmu ilmu bathin pangean yang hingga hari ini entah apa sebabnya tetap memelihara dan merawat apa yang beliau yakini itu, dulu saya merasa agak risih juga dikit sebab berbagai orang datang dari luar provinisi berguru ilmu silat pangean kepada abah saya sehingga kawan kawan saya di kampung sering menggosipkan kalau abah saya dukun. kadang yang datang lebih banyak tentara baru tamat sekolah tentara, kata mereka minta di masuk kan sipat besi ke dalam badan untuk bekal dalam tugas perang ke timur timur. ( sekitar tahun 80 sampai 90 an ). Namun dulu saya agak lain dikit.. .saya kurang berminat dengan ilmu ilmu bathin yang di rawat dan di jaga oleh abah saya itu, saya lebih suka pada ilmu ilmu makrifat, bukan karena apa apa tetapi hanya karena memang saya lebih yakin dengan kepercayaan islam saja ketimbang puak puak mantera kampung. Memasuki umur 35 tahun entah mengapa tiba tiba saja hati saya sangat suka menatap dan membaca puak puak mantera ilmu ilmu kampung yang di simpan dalam 7 kitab oleh abah saya, setiap malam saya semakin asyik saja membaca dan meneliti apa maksud yang membuat puak puak mantera itu mampu memanggil buaya sungai, mampu mendatangkan orang jarak jauh bahkan mampu membuat badan beberapa tentara (tamtama) tidak luka saat di tikam dan di tembak, kalau hal hal seperti saya sering lihat sewaktu abah saya membuatnya. Kata abah saya, puak puak mantera dalam kitab yang di rawatnya itu bukanlah bahasa biasa.. puak mantera itu adalah bahasa orang belakang rumah (orang halus) di kampung saya orang halus atau orang bunian di sebut dengan ‘orang belakang rumah ‘, kata abah saya tidak boleh di sebut orang bunian atau orang halus karena sebutan itu sama saja menyinggung perjanjian yang telah ada antara orang halus dengan orang pangean ribuan tahun lalu. Puak puak mantera dalam kitab itu pernah saya buat main main dengan membaca nya bersuara… entah kebetulan atau bagaimana tiba tiba saja dari air sungai naik dua ekor ular belang hitam kuning berbisa tapi jinak, sampai sekitar 2 meter dari kaki saya ular itu berubah jadi pisau belati.. setelah saya lari ke rumah abah saya langsung mengatakan ” makanya jangan di baca bersuara puak mantera dalam kitab itu… hingga kini saya hanya suka membaca dan merenung renung makna dari puak puak nya saja karena saat di ucapkan rasanya indah sekali bunyi dari puak mantera ini, kadang terdengar seperti bahasa orang halus, kadang terdengar seperti bahasa manusia dan pada bait puak lainnya seperti bahasa hewan siamang (sinpanse sumatera ).

 Namun untuk artikel perdana saya ini saya tidak menuliskan ilmu ilmu kampung dalam rawatan abah saya tadi… kalau boleh saya hendak menuliskan dan memberikan kalau ada yang mau tentunya ilmu nama kandung nur muhammad, mengapa ilmu ini yang saya tulis perdana..? karena saya sangat menyukai nur muhammad dan ilmu ini saya dapatkan dari kejadian langsung pak ngah / pak etek ( adik kandung abah saya ). Jadi begini kejadiannya : ” pak etek saya ini sewatu muda merantau ke tanjung balai karimun riau kepulauan, dia bekerja sebagai anak buah kapal ( ABK ) tongkang yaitu kapal penarik tongkang untuk membawa pasir atau batu bara, jalur layar kapal nya ini dari tanjung balai karimun ke malaysia dan berakhir di negara thailand. Hampir 18 tahun pak etek saya ini bekerja di kapal tersebut dengan segala macam tantangannya, maklum lah pada masa pak etek saya ini bekerja… sudah menjadi rahasia umum bahwa segala kejahatan kejahatan serius selalu terjadi pada jalur pelayaran kapal kapal tongkang ini, namun seperti ABK lainnya menurut abah saya pak etek saya ini pun adalah murid penghayat silat pangean dan ilmu ilmu kampung juga, kata abah saya orang orang Riau yang dapat di terima bekerja pada kapal kapal tongkang di laut sekitaran malaka itu jika ” dada tak penuh ” tak akan sampai 3 hari di sana besar kemungkinan akan celaka. Namun saat saya tanya kepada pak etek saya setelah beliau pensiun dari kerja kapal.. ilmu ilmu kampung apa saja yang dia pakai, jawabannya ” saya hanya pakai ilmu selimut nur muhammad ” ilmu lain banyak tak sempat begitu katanya, lalu dia ceritakan lah mengapa dia mengamalkan ilmu selimut nur muhammad ini dengan tekun. Kejadiannya sekitar jam 1 tengah malam waktu laut sekitaran selat malaka, kapal yang menarik tongkang bermuatan pasir tiba tiba oleng, rupanya tongkang yang di hantam gelombang siam ( gelombang siam adalah gelombang yang berputar secara berpulir seperti ulir bor secara miring dan melintang ) tongkang yang bermuatan penuh ikut oleng lalu berguling sehingga kapal pun yang menggunakan dua tali pengikat tongkang ikut miring lalu terbalik, semua ABK kapal terjun ke laut setelah beberapa jam mereka terpisah sehingga pak etek saya kini ter apung apung di tengah laut sendirian, dengan menaikan kepala ke sebuah derigen kosong dia ter apung apung hingga dalam keadaan tidak sadarkan diri, saat awal terjun ke laut dia ikat kedua tangannya ke derigen dengan menggunakan tali celana sport, ini sudah menjadi kebiasaan anak buah kapal jika tenggelam agar jika keadaan diri tidak sadar maka dia akan tetap dapat hidup karena tidak jatuh ke dalam laut atau tidak tenggelam… Selama terapung apung di tengah laut pak etek saya hanya membaca puak mantera ilmu selimut nur muhammad ini dalam hati sampai kesadaran hilang. Dia hanya bertahan sadar selama 3 hari saja karena 3x siang dan 3x malam dia masih sadar dan lihat setelah itu menurut dia tidak sadar lagi…entah berapa hari ter apung apung di laut lepas hingga satu malam kapal nelayan yang tengah melaut di sekitaran laut Anambas pulau natuna melihat satu cahaya yang sangat terang beberapa mil di tengah laut yang gelap, kapal nelayan ini mengira itu lampu mercu suar penunjuk arah di tengah laut maka kapal di arahkan ke arah cahaya tadi, dan setelah di dekati ternyata cahaya itu bukan mercu suar tetapi cahaya yang keluar dari sesosok tubuh yang ter apung apung di tengah laut, cahaya itu lah yang membuat pak etek saya selamat karena dapat terlihat oleh kapal yang lewat walau berada ratusan mil mungkin ribuan mil dari tubuhnya. Saat abah saya menjemput pak etek ini di rumah sakit tanjung balai karimun kepri, abah saya bertemu dengan nelayan yang menolong nya ini.. nelayan itu bersumpah (ada 5 orang dalam satu kapal kecil ) mereka melihat cahaya sangat terang seperti cahaya mercu suar yang keluar dari tubuh pak etek saya ini, setelah sampai di kampung kejadian itu abah saya ceritakan kepada pak etek saya sekaligus menanyakan puak kampung apa yang dia baca saat ter apung apung di tengah laut dengan tubuh mampu bercahaya laksana cahaya Nur muhammad yang ada di badan manusia..? pak etek saya menjelaskan semenjak turjun ke laut sampai hilang kesadaran dia membaca puak NAMA KANDUNG NUR MUHAMMAD yang di berikan oleh abah nya ( datuk saya ) secara sembunyi sembunyi di tepi sungai kuantan, hal ini di lakukan agar anak anak yang lain tidak berkecil hati sebab puak mantera nama kandung nur muhammad ini adalah ilmu pucuk yang di miliki oleh datuk saya dan menurut datuk saya sewaktu itu yang mampu membawa puak mantera kampung ini hanya lah pak etek saya ini karena sejak kecil dia rajin puasa senin khamis dan tidak pernah meninggalkan sembahyang. Karena penasaran abah saya menyuruh adiknya ini untuk membuktikan kembali cahaya nur muhammad yang memancar dari badan adiknya ini, abah saya mungkin saat itu ada juga niat sambil menyelam minum air yaitu sekalian hendak mengetahui bunyi puak mantera tersebut. Masuk lah pak etek saya ke dalam kamar.. abah dan saya saja yang boleh mengikuti masuk ke dalam kamar tersebut, lampu di matikan dan dia mulai membaca puak mantera nama kandung nur muhammad tadi, bacaannya merdu seperti orang mengaji lalu dalam beberapa menit secara perlahan badan sekaligus baju dari pak etek saya ini bercahaya, awalnya seperti cahaya lampu led lalu semakin indah suara bacaannya cahaya itu semakin melebar dan menguat, terang sekali cahaya itu hingga kulit perut pak etek saya yang terselimut baju dapat terlihat jelas, karena terkejut mungkin abah saya mengeluarkan suara untuk menghentikan bacaan tadi maka saat bacaan di hentikan cahaya nur itu pun hilang… begini bacaan puak mantera nama kandung nur muhammad yang di wariskan kepada saya oleh pak etek saya ini

 ” BAYYAM’U NUR IZZATI, MUHAMMAD NAMA SIPAT, BAYYAM’U NAMA ZAT ”

 Ada 3 asbab yang harus di buat untuk dapat menghidupkan nur semula jadi di dalam diri kita ini pertama harus tau bentuk dari nur muhammad itu di dalam diri… bentuknya adalah berbentuk bayang bayang nabi adam namun bayangan itu bukan gelap tetapi bercahaya, wujudnya rupa dari cahaya nur muhammad ini tinggi sekitar 18 hasta dan kalau bangun nanti nya akan memanjang dari tengah tengah dubur ke depan dan kebelakang dengan wujud cahaya bersujud… Maksudnya cahaya nur muhammad ini akan berbaring melintang tepat berada di bawah duduk kita, mata nya besar memanjang, hidungnya sangat mancung dengan cahaya rambut sepantat/sepingul, semua rupa dari nur muhammad diri dalam bentuk bayangan cahaya bukan bayangan gelap seperti bayangan badan terkena matahari, jangan lari kepada nur lain. Yang kedua pemilik puak mantera nur muhammad ini harus mengetahui ‘ kelakuan asal dari nur muhammad ‘.. yaitu nur muhammad itu adalah nur yang tak ber ibu dan tak berbapak, artinya dia dalam puak mantera ilmu kampung di sebut nur yatim piatu sama dengan kejadian nabi adam tak ber ibu tak berbapak. Yang ketiga kelakuan nur muhammad ini ialah bersujud, sejak cahaya itu berpisah dari nur izzati kelakuan yang awal dia lakukan adalah sujud karena malu hati.

 Keputusan kaji nya begini biasakanlah duduk dalam keadaan gelap ( gelap adalah keadaan alam raya awal sewaktu cahaya itu belum ada, alam masih gelap gulita belum memiliki cahaya, yang bercahaya hanyalah alam mufti yaitu alam diri nurrullah semata mata) Setelah gelap… tenangkan diri dan pandangilah diri ( maksudnya memandang kepada badan diri sendiri) lalu ucapkan puak mantera diri berikut ini “siapakah sesungguhnya diri ini..? ” ucapkan berulang ulang.. Sampai nanti ada suara sangat halus yang menjawab kurang lebih seperti ini ” aku lah bayyam’u, nur ” ( bahasanya akan sesuai dengan bahasa setiap pemilik nur ini ) Jika sudah begini maka di mulakan saja membaca puak mantera nama kandung nur muhammadnya sampai nanti bangun rupa nur muhammad dalam diri kita ini seperti yang saya katakan pada tulisan di atas…

 jika sudah sampai pada makrifatullah ini insyaallah nur muhammad nya telah bangun dari tidur panjangnya. ( jika yang bangun cahaya berbentuk lain selain dari cahaya yang di sampaikan oleh pak etek saya tadi tolong di hentikan saja atau hidupkan kembali lampu agar terang benderang. Selanjutnya di tingkatkan kepada asbab yang lebih tinggi yaitu, melaksanakan kelakukan awal dari nur muhammad tersebut, ini berguna sebagai bentuk zahir dari kesempurnaan ilmu nya yaitu.. selalu lah bersodaqqoh kepada anak yatim piatu yang dhuafa, maaf harus yatim piatu kurang tepat jika sodaqohnya hanya kepada anak yatim atau anak piatu, saat memberikan shodaqoh bacalah dalam hati puak mantera nama kandung nur muhammad ini… buat kelakuan nur muhammad ini dalam jangka waktu seikhlas nya saja… dan sebagai penutup nya setelah selesai sholat fardhu lakukan lah sujud satu kali di tempat sholat tersebut dan bacalah puak mantera nama kandung nur muhammadnya satu kali… jangka waktu lama nya melakukan kelakuan ini juga seikhlasnya kita saja. Apabila memerlukan bangunnya nur muhammad dalam diri kita untuk keperluan ruhaniyah maupun duniawiyah maka di baca saja dalam hati puak mantera nama kandung nur muhammad ini sampai cahaya itu bangun, biasanya kalau nur itu bangun maka dia akan bermusabab sesuai dengan hal yang tengah di hadapi oleh pemiliknya, ada juga akan timbul keahlian keahlian khusus yang juga sesuai dengan kekuatan yang terpendam diri kita masing masing… pak etek saya telah memberikan kepada saya dan kini saya nyatakan saya telah memberikannya kepada pembaca, setiap pembaca boleh langsung saja mengamalkannya tampa harus meminta permisi kepada saya, Semoga ilmu ilmu kampung pangean kabupaten taluk kuantan ini dapat menambah khasanah ilmu ilmu bumi sumatera di blog jong sumatera… salam tunduk dari urang pangean Riau.

4 komentar: