MINYAK TULANG BAGINDA ALI
Tulisan yang sangat berharga ini (menurut saya lho) saya
dapatkan dalam meliputi gerbang ghaib bukit siguntang provinsi palembang sumatera selatan, sebagai seorang yang membahas hal hal ghaib dan kepercayaan budaya budaya tradisional yang di daerah pulau sumatera saya sudah sangat sering mendengar gaung nama besar baginda ali atau sayyidina ali karomallahu wajhah, sepupu sekaligus menantu baginda nabi muhammad sallallahu alaihi wassallam ini, dalam penelusurunan saya mulai dari provinsi bandar lampung sampai provinsi banda aceh nama baginda ali selalu melekat dalam berbagai ilmu ilmu bathin masyarakat sumatera,
Menurut nara sumber penghayat ilmu ilmu malaikat di bumi sumatera, hal ini terjadi karena baginda ali itu sendiri yang langsung datang ke bumi sumatera untuk menurunkan kharomahnya kepada beberapa leluhur yang sewaktu itu lebih dahulu mengakui bahwa muhammad itu adalah seorang nabi sekaligus rasul di antara pulau pulau lainnya di indonesia bahkan mungkin di dunia, di saat belahan bumi lain mencela dan menghina nabi muhammad dengan tuduhan sebagai seorang penyair atau penyihir, manusia di bumi sumatera telah meyakini bahwa beliau pasti adalah seorang nabi,
Sikap dan keyakinan ini di perlihatkan secara jelas oleh perwakilan suku sumatera kuno yang datang langsung beramai ramai ke tanah arab dengan membawa satu batang bibit kelapa hijau ke rumah baginda nabi muhammad, sayangnya mereka belum sempat menemui langsung baginda nabi muhammad sehingga secara aklamasi mereka menemui sepupu sekaligus menantu beliau ini yaitu sayyidina ali karomallahu wajhah, hingga kini pohon kelapa hijau yang bukan komunitas tumbuhan tanah arab itu masih tetap tumbuh di sebelah kanan lokasi rumah sayyidina ali karomallahu wajhah.
Inilah mungkin penyebab utama datangnya secara khusus dan langsung baginda ali ini ke tanah sumatera sebagai bentuk sanad dan hubungan khusus beliau kepada leluhur leluhur bumi sumatera yang menyebabkan hampir semua keilmuan keilmuan bathin yang mumpuni berkembang di bumi sumatera banyak menampilkan dan melekatkan sayyidina ali sebagai wasilah atau khodim dari ayat ayat dan mantra mantra keilmuannya. ( penjelasan ini memang tidak memiliki parawi yang shahih sehingga saya menyarankan agar pembaca tidak mempercayai nya secar utuh, cukup di jadikan sebagai rujukan saja )
Keilmuan ini mencuat pertama sekali karena sebuah peristiwa sekitar tahun 1965, di saat indonesia baru saja mardeka dan mengalami berbagai pemberontakan-pemberontakan bersenjata, baik karena perbedaan sistem hukum kebangsaan dan yang paling banyak karena perbedaan sistem syariat yang di paksa untuk ber apiliansi dengan suatu agama, peristiwa yang tragis ini hingga kini masih memiliki banyak saksi mata yang masih hidup termasuk nara sumber yang saya temui ini langsung adalah salah satu saksi mata di tempat kejadian yang telah di akui oleh sejarah dalam document document penting negara, nara sumber bersama seorang kawannya pada sekitar pukul 7.30 malam di jemput oleh segerombolan orang menggunakan mobil truck besar, dengan cara paksa gerombolan ini mendobrak pintu dan mengacungkan senjata laras panjang ke hadapan nara sumber yang saat itu tengah duduk bersama kawannya di ruang tamu, tidak ada penjelasan apapun dari gerombolan ini, mereka langsung memaksa kedua orang ini untuk ikut dan naik ke mobil truck.. dengan senjata yang terkokang tentu siapa saja akan kehilangan akal untuk melawan, hingga dengan pasrah mereka ikuti perintah gerombolan ini tampa tau apa masalahnya dan siapa gerombolan ini, di tengah jalan baru mereka mengetahaui bahwa peristiwa ini adalah tindak lanjut dari peristiwa gerakan komunis ( PKI ) yang saat itu telah ramai di pulau jawa namun di pulau sumatera belum begitu menimbulkan gejolak yang parah, sekitar 4 jam kurang lebih nara sumber berada di atas truck di bawa berputar putar hingga di turunkan pada suatu tempat yang ternyata di tempat itu telah berkumpul orang orang lain yang di tangkap, dalam ingatan beliau mungkin ada ratusan orang orang yang tangannya telah di ikat ke belakang dengan posisi jongkok, kini termasuk nara sumber dan kawannya juga di masuk kan dalam kumpulan orang orang yang di perintahkan untuk terus jongkok ini.
Nara sumber menyatakan ” kami di suruh jongkok berbaris rapi mas… di hadapan kami terdapat jurang yang sangat dalam sehingga anda bisa bayangkan kondisi kami saat itu pasti untuk di eksekusi mati “, tidak ada kalimat apapun setelah kami berbaris jongkok ini tiba tiba saja dari barisan paling ujung terdengar letupan senjata api dan saya dapat melihat tubuh yang telah di tembak ini di jungkal kan ke jurang, satu demi satu tembakan senapan api menembus kepala orang orang yang jongkok ini hingga tiba ke pada giliran saya.. dengan yakin saya membaca dua kalimat syahadah sebagai bentuk agar mati saya termasuk dalam khusnul khotimah… namun tiba tiba saja algojo yang telah mengacungkan senjata melekat di pundak leher belakang saya berkata, dia memanggil nama saya maka saya menoleh ke belakang ternyata algojo itu adalah adik sepupu saya sendiri, maka dia melangkah menuju pimpinannya dan menjelaskan bahwa saya bukan termasuk orang orang yang di cari, alhamdu lillah kalau belum ajal nya ya tetap saja belum dapat mati walaupun senjata sudah di kepala, saya di lepaskan dan di suruh berdiri di belakang barisan walau takut namun saya di paksa untuk menyaksikan eksekusi ini, dan eksekusi berikutnya berada pada pundak belakang leher kawan saya tadi, tampa kata kata ” Doorrr ” senapan laras panjang menyalak, saya menutup mata saat senjata itu di letupkan.. dalam pikiran saya mata baru akan saya buka setelah mayat kawan saya ini di jungkalkan ke jurang mungkin hanya beberapa menit dan saat saya membuka mata, kawan saya ini masih tetap jongkok pada posisi semula tampa terluka sedikit pun, saya melihat adik sepupu saya kebingungan dan kelihatan agak pucat wajahny, lalu sekali lagi dia letupkan senjata ” Doorr”.. untuk kali ini saya berani membuka mata dan melihat secara jelas, peluru senjata api yang di tembak kan ke leher kawan saya ini membalik ke belakang dan menembus perut adik sepupu saya, dia langsung terlempar ke belakang dengan isi perut terburai karena peluru, sedangkan kawan saya tetap masih jongkok.
Pimpinan gerombolan ini memerintahkan algojo lain untuk menggantikan adi sepupu saya yang telah jadi mayat ini, kejadian yang sama berulang kembali hingga sampi 6 orang algojo yang melakukan eksekusi menjadi korban senjata nya sendiri yang membal ke arahnya, pimpinan ini baru menyadari bahwa kawan saya ini memiliki ilmu selamat ( ilmu kebal ) maka dia perintahkan untuk memindahkannya kepada tempat yang lebih terang lalu di pukulkan daun ubi ke tubuhnya agar ilmu kebalnya luntur ( saat itu hampir semua ilmu kebal akan luntur jika terkena tebasan daun ubi /singkong ) setelah itu pimpinan gerombolan ini memerintahkan agar eksekusi nya menggunakan parang saja, yaitu di pancung maka parang panjang pun beraksi, tebasan demi tebasan ke leher kawan saya ini di lakukan namun allah belum berkehendak dia mati, sedikitpun kulit lehernya tidak luka bahkan setelah di periksa malah parangnya yang gompol / rusak seperti terkena besi yang saangat tebal, kini pimpinan gerombolan ini yang terlihat cemas dan gusar, saya merasakan bahwa jika eksekusi kawan saya ini gagal maka gerombolan ini akan berbahaya karena meninggalkan bukti dan saksi korban langsung, dia menyuruh agojo untuk memeriksa badan kawan saya ini, setelah di periksa tidak ada satu pun benda atau azimat di badannya.
Dalam kebingungan dan kepanikan seperti itu kawan saya tiba tiba berbicara mas kepada pimpinan tersebut, dia meminta syarat.. lepaskan semua tawanan di barisan belakang saya dan berikan saya waktu berbicara 5 menit saja dengan saudara saya itu ( maksudnya saya ) maka saya akan lepaskan ilmu selamat saya dan silahkan di eksekusi, pikir punya pikir sang pimpinan gerombolan menyetujui syarat itu, semua tawanan di barisan belakang kawan saya ini di lepaskan walau hanya tersisa 20 atau sekitar 15 orang saja lagi.. lalu dia di bolehkan berbicara kepada saya selama lima menit, dalam pembicaraan kawan saya ini merasa sudah patut mati karena dia tampa sengaja telah membuat 6 algojo lain mati, dia mengatakan bahwa ilmu selamat yang dia pakai bukan ilmu kebal, ilmu itu adalah ilmu minyak tulang baginda ali yaitu semacam ilmu yang di turunkan langsung oleh baginda ali kepada leluhurnya dimana setiap dia berkeringat maka tulang seluruh tulangnya akan mengeluarkan minyak tipis yang akan melapisi seluruh kulit sehingga kulit akan selamat dari luka, nanti katakan kepada pimpinan itu usaplah dengan kain terlebih dahulu keringat yang keluar dari badan saya setelah itu baru silahkan di tembak dan dia juga menyampaikan kepada saya untuk mengambil satu lembar tulisan pada lembar kulit kijang yang di kubur di kamar tidur rumahnya. setelah semua siap saya sampaikan pesan kawan ini kepada pimpinan gerombolan ini dan di laksanakan seperti pesannya, hanya dengan sekali tembakan pistol kawan saya ini berpulang keramahtullah dengan di dahului bacaan syahadat.
Setelah sebulan peristiwa itu terjadi maka saya mengambil selembar kitab yang di amanahkan oleh almarhum, ternyata dalam kitab ini lah menjelaskan bahwa ilmu minyak tulang baginda ali itu pada hakikatnya adalah ilmu pengobatan berbagai penyakit khususnya untuk penyakit patah tulang atau kanker tulang belakang dan lain sebagainya namun selain untuk pengobatan ilmu ini ternyata dapat di gunakan juga sebagai ilmu keselamatan. nara sumber memberikan ijin kepada saya untuk melihat langsung tulisan dalam kitab tersebut, dalam kitab ini di jelaskan bahwa suatu sore baginda sayyidina ali sebelum menjadi laskar perang di mintai tolong oleh rasullallah untuk membeli minyak zaitun sebagai penerang pelita, maka segeralah beliau berangkat ke pasar, saat pulang minyak zaitun ini tumpah oleh salah satu hewan pasir karena beliau tertidur dalam perjalanan, padahal perjalanan sudah mendekati ke rumah rasullallah dan hari pun sudah mulai gelap, untuk kembali ke pasar jarak nya tentu sangat lah jauh…
Maka berkeringatlah badan sayyidina ali berkeringat karena kasih sayang nya kepada baginda rasullah yang sangat tidak ingin membuat rasullallah kecewa, maka di genggamnya lah pasir dalam keadaan berkeringat tersebut, sambil menggenggam membathinlah dia kepada allah bagaimana menghilangkan rasa kecewa yang mungkin kelak akan di alami oleh rasullallah, dalam membathin ini sayyidina ali membaca satu kalimat makrift izmu azhom, genggaman yang sangat kuat dalam keadaan badan berkeringat di tambah melafazkan izmu azhom membuat pasir dalam genggamannya mengucurkan minyak, maka dengan segera minyak hasil perasan genggaman pasir beliau tampung dan di bawa pulang, alhamdu lillah minyak tersebut mampu di jadikan minyak pelita penerang, anehnya minyak ini dapat bertahan lebih lama dari minyak zaitun.
Pada suatu hari datang orang yang patah tulang ke rumah sayyidina ali minta di obati dan karena beliau tidak memiliki bahan bahan obat untuk patah tulang maka beliau meminta sedikit sisa minyak pelita di rumah rasullallah ( minyak tulang baginda ali ) maka di oleskan lah ke pada bagian tulang yang patah, atas ijin Allah semata mata beberapa hari setelah pengobatan ini tulang nya kembali tersambung… sejak itu minyak tulang baginda ali yang tidak pernah habis ini selalu di gunakan oleh beberapa laskar perang jika mengalami luka luka setelah berperang.
Di dalam kitab ini juga menuliskan bahwa seorang datang kepada baginda ali karena tangan kanannya putus karena berperang, orang ini datang dengan maksud hanya untuk meminta saran kepada beliau bagaimana cara nya berwudhuk bagi orang yang tangannya putus, namun karena saat datang dia membawa serta bagian tngannya yang putus ini maka baginda ali membaca kalimat izmu azhom lalu dengan seijin Allah tangannya tadi di sambung kan kembali seperti di jahit ( namun karena hal ini kurang memiliki unsur bukti yang kuat maka saya tidak menyarankan untuk di yakini ).
Nara sumber yang berdomisli di sekitar wisata bukit siguntang palembang ini bersedia menjelaskan kepada saya bunyi kalimat keramat minyak tulang baginda ali yang dia dapatkan dari almarhum kawannya tersebut seperti ini
( BISHOMSHOOMIN THOMTHOOMIM WA BIN NUURI WADH DHIYAA, BI MIHROOSYIN BIHIN NAARU AKH-MADAT )
CARA UNTUK MENSENYAWAKAN KALIMAT INI KEPADA TULANG SELURUH BADANNYA
– Di baca berulang ulang kali dalam keadaan berkeringat atau dalam keadaan cemas.
UNTUK MEMBUAT MINYAK TULANG AGAR BISA DI TRANSFER KEPADA BENDA ATAUPUN ORANG LAIN
– Siapkan 1 buah kelapa hijau, di kukur lalu di buat santan kelapa, saat memeras santan kelapa ini maka bacalah kalimat minyak tulang baginda ali nya beberapa kali sampai badan atau telapak tangan berkeringat saat memeras santan tersebut ( peras santannya dengan genggaman sekuat mungkin) agar minyak tulang yang keluar bersama keringat dapat terserap ke dalam santan kelapa, setelah di dapat santannya maka masaklah hingga menjadi minyak… setelah jadi minyak ini dapat di gunakan sebagai wasilah ilmu keselamatan dengan mengusapkannya ke rambut orang lain lalu saat di butuhkan maka usaplah rambutnya lalu bekas minyak rambut yang melekat di telapak tangan usapkan pada bagian tubuh, insyaallah selamat dari senjata tajam bagian tubuh yang di lapisi minyak tadi.
– Boleh juga usapkan ke benda seperti botol air minum plastik lalu boleh di coba botol itu di tembak dengan senapan angin.
– Untuk pengobatan patah tulang, salah urat ataupun kangker tulang, minyak ini di oleskan kepada bagian tulang yang patah atau boleh di minumkan satu sendok makan.
– Sangat baik juga untuk penawar racun berbisa seperti racun ular, kalajengking atau pun racun kimia seperti racun rokok ataupun termakan racun dengan cara minyaknya di campur dengan madu lebah hutan lalu di minumkan satu sendok, 3x sehari.
Bagi yang sudah sempurna menyatu kalimat ini di dalam tulangnya maka dapat membuat minyak kebal dan minyak pelarisan dengan cara kalimat minyak baginda ali di tulis pada piring putih dengan minyak wangi jenis apa saja lalu minyak beserta tulisan itu di hapus dengan jari telunjuk yang berkeringat karena membaca kalimatnya, embunkan minyak ini selama 7 malam maka atas ijin allah sudah dapat di lihat reaksi nya pada pelarisan maupun kekebalan seperti bermain debus.
AGAR BENER BENER SENYAWA SEMPURNA KALIMAT INI DENGAN RANGKAIAN SELURUH TULANG BADAN PENGAMAL MAKA ADA BAIKNYA LAKUKAN GERAKAN GERAKAN SEPERTI BERIKUT
– Dalam kondisi berwudhuk, lakukan berdiri seperti posisi sholat lalu rukuk juga seperti rukuk sholat lalu berdiri kembali dengan posisi tangan di usap usapkan ke wajah, selama melakukan gerakan ini bacalah kalimat baginda ali nya hingga tubuh berkeringat, lakukan selama 15 menit dalam jangka 39 hari dan setiap selesai sholat fardhu biasakan baca 3x dengan di dahului istighfar 3x…
Cara ini akan membuat tulang pembaca memiliki minyak pelapis sehingga akan membuat kehidupan tulangnya selalu sehat, kuat, dan berani dalam kebenaran dan saat nanti di gunakan maka khasiat minyak tulangnya telah ampuh karena telah terbiasa di kumpulkan/di tabung.
Semua tulisan dalam blog kami ini semata mata hanyalah sebuah bentuk pelestarian kepercayaan dan tata luhur orang orang sumatera, kami tidak meng claim bahwa semua dalam tulisan ini adalah kebenaran mutlak, tentu sangat banyak lemah dan salahnya yang sekaligus mengandung kemanfaatan bagi segelintir orang orang yang mungkin sesuai dan sejalur dengan cara cara yang terdapat di alam bumi sumatera tersebut, kekayaan intelektual / buah pikiran dari leluhur leluhur ini yang berniat kami tampilkan sebagai bentuk bahwa kekuatan pikiran termasuk dalam katagori kekayaan sumber daya manusia dan kekayaan intelektual yang patut di hargai dan di hormati baik status dan jug pemilik asliny….
Semoga pembaca dapat terhibur dengan bacaan kekayaan intelektuan leluhur bumi sumatera yang kami suguhkan ini…
Qobiltu,Guru Mohon izin Amalkan Ilmu-Al-Fatihah
BalasHapusQobiltu
BalasHapus