GENDAM GUNUNG SINABUNG / MELAYU KARO
Selamat malam … semoga kesehatan dan ke berhasilan selalu menyertai warga sekalian hendaknya. sekitar 10 hari yang lalu kurang lebih seorang opung / datuk yang berdomisili di daerah gunung sinabung menghubungi saya, menyampaikan apakah saya bersedia untuk pulang ke medan dan mengikuti acara tabur adat ayam sinabung yang akan di lakukan oleh perkumpulan radio amatir handy talkie ( semacam ORARI), acara ini di lakukan dengan menyiapkan berbagai syarat syarat ritual layaknya kepercayaan tradisonal orang indonesia dengan tujuan sebagai bentuk ikatan ruhaniyah para masyarakat karo dengan energy energy yang berkumpul dan tertanam di gunung sinabung sumatera utara.
Saya langsung menyanggupi nya, singkat cerita sesampainya saya di sana, saya langsung di bawa oleh si opung ke sebuah tempat khusus untuk di sapu bersih dahulu jasad dan semangat saya agar kelak dalam mengikuti acara sakral ini fisik dan fsikis saya tidak terkontaminasi oleh hal hal ghaib yang bersipat merubah karakter dan kelakuan para peserta termasuk saya. opung menjelaskan bahwa acara ini akan di langsungkan kurang lebih selama 9 hari dengan masa perjalanan selama 2 hari dan sesampainya di tempat keramat yang di yakini berkumpulnya Ruh Raja Raja tanah karo di puncak gunung sinabung selama 7 hari 7 malam.
Pada awalnya mendengar lamanya waktu dan beratnya ritual perjalanan yang akan di tempuh dalam hati timbul juga keraguan saya bukan karena rintangan ghaib yang membuat saya terpecah focus dan niat tetapi mendengar puncak gunung sinabung itulah yang membuat saya bergidik karena seperti yang semua masyarakat indonesia ketahui bahwa gunung sinabung belakangan ini selalu bergejolak dengan letusan letusan nya yang membumi hanguskan kampung kampung di sekitar gunung tersebut, apalagi jika berada di puncaknya tentu lah suatu perjalanan niat yang sia sia dan menghantarkan nyawa saja.
Opung yang menjadi pemandu saya seperti mengetahui keragu raguan dalam hati saya mengenai perjalanan ritual adat ini dan dia langsung menjelaskan bahwa puncak gunung tempat berkumpul nya ruh para Raja Raja tanah karo di salah satu puncak gunung sinabung itu tidak seperti media masa dan yang saya bayangkan, maksudnya walaupun gunung sinabung itu meletus dan mengeluarkan jutaan kubik lahar panas dan abu vulkanik namun percaya atau tidak di salah satu puncak gunung sinabung itu terdapat satu tempat yang tidak tersentuh letusan vulkanik sedikit pun bahkan tumbuh tumbuhan di situ sangat rindang, hijau dan tidak satu pun berdebu…
Rahasia ini tidak pernah di ketahui oleh orang luar tanah karo selama ini bahkan orang karo sendiri pun saat ini sudah sangat sedikit yang pernah sampai pada daerah berkumpulnya Ruh Raja Raja tanah karo ini, sang opung menjamin dengan jaminan badannya bahwa tempat yang akan di datangi jauh dari segala bahaya alam baik berupa hewan hewan buas apalagi letusan larva gunung sinabung itu sendiri, dan yang paling mengejutkan saya sebagai anak medan ialah sang opung mengatakan bahwa ” Raja Raja tanah karo pada jaman purba yang jasadnya di makamkan di salah satu daerah puncak gunung sinabung ini ber agama ISLAM “.
Saya tentu sangat terkejut karena suku karo adalah salah satu suku yang sangat kuat memegang agama agama asli mereka hingga sampai masuknya agama islam mungkin hanya sedikit saja suku karo yang memeluk agama islam sebagian malah memeluk agama nasrani jadi bagaimana mungkin Raja Raja tanah karo itu sendiri memeluk agama islam..? sang opung menjelaskan sedikit saja bahwa Raja tanah karo adalah Raja yang pertama di bumi sumatera yang dengan ikhlas mengucapkan dua kulimah syahadah setelah 3 hari baginda rasullallah lahir ke muka bumi ini, namun karena tidak mau menyinggung masyarakat dan tetua tetua adat yang di pimpinnya maka Raja Raja tanah karo ini menyembunyikan keislamannya yang telah mengakui bahwa ALLAH adalah ESA, tuhan sekalian alam dan manusia yang baru saja lahir selama 3 hari itu yang bernama muhammad adalah penyampai ke ESA an tuhan itu sendiri, bukti lainnya kelak setelah sampai di pemakamaman Raja Raja ini silahkan di coba duduk di hadapan makam (semacam punden ) dengan membaca mantra mantra atau bahasa lain selain assallammualaikum warahmatullahi wabarakatuh dan dua kulimah syahadah, nanti mas akan melihat kebenarannya ” begitu kata si opung.
Ada satu hal lagi yang membuat si opung bersedia mengikuti perjalanan ritual seberat itu yaitu si opung pun rupanya seorang pemburu ilmu ilmu ghaib langsung pemberian leluhur juga, maksudnya sudah menjadi berita umum bahwa dalam mengikuti acara ini selain melaksanakan adat leluhur para peserta juga memburu benda benda ghaib atau ilmu ilmu ghaib yang biasanya akan di berikan langsung oleh Ruh Raja Raja tanah karo ini kepada beberapa orang yang terpilih sehingga ilmu ilmu semacam laduni ini menjadi daya tarik sangat kuat bagi peserta ( baca : telah banyak orang mendapatkan ilmu ilmu ghaib/amalan amalan suci yang asli dan sesuai untuk menyelesaikan masalah masalah yang mereka hadapi pemberian Ruh Raja Karo ini ).
Mendengar beberapa daya tarik tersebut tentu saja menghilangkan sebagian rasa keragu raguan saya tadi malah saat itu semangat saya berlipat ganda untuk menguak keaslian bahwa Raja Tanah karo sekalipun ternyata telah mengenal Islam jauh lebih jauh dari Raja Raja yang konon nya sangat leluasa mengenal islam lebih dahulu.
Maka acara pun di mulai pada ke esokan hari setelah saya sampai, dalam hitungan saya para peserta nya tidak begitu ramai hanya sekitar 20 sampai 25 orang saja namun anehnya kenapa suara yang terdengar sangat ramai sekali seperti suara orang di pasar tengah berjalan, saat saya tanyakan kepada si opung beliau menjawab ” oo itu suara orang bunian gunung sinabung ” jawaban sangat pendek namun mampu membuat saya bergidik, maklum pengalaman saya beberapa kali di pertemukan oleh sesepuh kepada komunitas bunian cukup mengerikan untuk batas orang biasa dan penakut seperti saya ini..hehee.
Selama dalam perjalanan berbagai adat dan ritual di lakukan, seingat saya hampir 20 kali ritual di langsungkan hingga baru lah memulai naik ke gunung sinabung melalui jalan khusus.
Mengapa saya sebut jalan khusus karena jalan yang di lalui tidak memiliki pos laporan seperti gunung gunung di pulau jawa dan kebanyakan jalan yang di lalui seperti berada di celah celah atau parit parit kecil seukuran jalan setapak dan lebih banyak masuk ke dalam goa goa kecil dan panjang.
Singkat cerita setelah bermalam pada beberapa tempat hingga sampai pada hari ke tujuh yaitu hari dimana rombongan sampai pada sebuah daerah seperti kawah bulat dengan radius selebar sekitar 70 meter persegi, saya sempat bingung karena melihat daerah ini sungguh bukan seperti daerah gunung berapi yang baru saja meletus, daerah kecil ini lebih mirip taman taman kecil pada kerajaan suku INCA ( suku Maya ) tanah ini terdapat banyak pohon rambutan yang hijau, rindang dan lebat pada beberapa bagian nya rumpur rumput hijau sejenis rumput maron ( bahasa batak ) memenuhi ruangan tanah selebar sekitar 70 meter ini, layaknya daerah ini seperti memiliki penjaga kebun karena tertata dengan rapi.
Dan pada setiap sudut yaitu 4 sudut dari daerah ini terpaparlah empat makam dengan panjang makam sekitar 6 meteran dengan bernisan batu alam berwarna hitam pekat, jika bener lah jasad yang di makam kan di tanah ini sesuai dengan bentuk makam maka dapat saya bayangkan betapa tinggi dan besarnya badan Raja Raja Tanah karo ini sewaktu hidup.
Segala persiapan bahan bahan untuk ritual terakhir telah di persiapkan menjelang sore dari sebanyak itu bahan bahan alam dan 7 ekor ayam putih mulus bersih benda alam yang paling banyak dalam syarat syarat ritual ini adalah limau purut, ternyata limau purut adalah bahan ghaibi paling utama di seluruh bumi sumatera… setelah sholat isya berjamaah maka setiap orang berpisah pisah untuk memulai kontemplasi nya ghaib nya masing masing, termasuk saya sebenarnya… namun karena saya seorang yang penakut dengan amatiran dengan hal hal seperti ini maka saya meminta ijin untuk ikut dengan si opung saja…
Alhamdulilllah beliau tengah senang hati dan membolehkannya dengan syarat apapun nanti yang terlihat di larang berbicara apalagi menulis, maka segala alat alat tulis yang tadi telah saya siapkan terpaksa masuk kembali ke sarangnya.. saat telah memiliki kawan ini saya teringat cerita si opung sewaktu pemberishan maka saya menyampaikan kepada beliau dan dengan senyum si opung mempersilahkan… maka saya langsung saja duduk di hadapan salah satu makam tampa membaca bismillah dan assallammualaikum, malah saya membaca mantra kuno pemberian salah satu dukun batak sekitar 3 tahun yang lalu… apa yang terjadi… saya terpelanting layaknya kapas yang terpental di hempas angin topan, tubuh saya melayang terjungkal sejauh kurang lebih 7 meter dari makam namun alhamdu lillah tidak ada luka yang berarti selain rasa nyeri di dada.
Opung mengatakan ” itu bukti ghaib yang sangat nyata bahwa siapapun yang di makamkan di tanah tersebut adalah orang islam ” sekarang coba kamu datangi lah makam itu bacalah bismillah, ucapkan salam dengan lengkap lalu lihat apa yang terjadi… maka saya pun langsung melakukannya, alhamdu lillah hampir setengah jam saya berzikir di sana rasa nyaman dan kekuatan keyakinan saya semakin mantap dan kuat, maka secara facta saya meyakini bahwa apa yang di di sampaikan oleh si opung beberapa hari yang lalu adalah benar.
Setelah semua ini maka di mulai lah kontemplasi yang sesungguhnya yaitu memasuki frekwensi terhubung dengan signal Ruh Raja Raja tanah karo, saya meminta penjelasan kepada si opung apa yang harus saya baca selama kontemplasi berlangsung..? opung menjelaskan baca saja seperti ini ” bismillah… assallammualaikum warahmatullahi wabarakatuh ya ahlil kubur 1x… lalu sambung dan dua kulimah syahadah sampai subuh datang menjelang.
Selama kontemplasi banyak peristiwa peristiwa yang sulit di cerna dengan akal sadar terjadi namun biarlah itu menjadi pandangan dan renungan saya sendiri saja karena menyampaikan sesuatu yang aneh seperti itu kepada orang lain cukup sulit untuk menyampaikannya dalam rangka bingkai kejelasan yang sesuai dengan kepahaman orang lain tersebut… namun setelah pagi hari barulah saya berbincang dengan sang opung yang malam tadi mendapatkan satu bingkai cincin dengan batu akik yang sangat indah menurut ukuran pandangan saya… unik nya besi dari cincin ini adalah besi yang sangat hitam pekat dan berat namun saat di celupkan ke dalam air cincin beserta batu akik nya itu ter apung seperti sebuah sterofoarm ( gabus/busa ) di atas air tersebut… dan saat opung bertanya kepada saya apa yang saya dapat..? saya jawab tidak ada selain hanya nyamuk nyamuk nakal yang datang mengigit.
Opung terkejut dan berkata ” ahh tak mungkin lah itu… aku melihat dengan jelas ada dua lembar cahaya seperti kain yang melayang dan masuk ke dalam tas kecil yang kau bawa itu ”
Saya ” lho… kok saya tidak melihat dan tidak merasakan apa apa ”
opung ” coba saja kau periksa tas mu itu dulu mana tau ada rezeki di situ ”
Walau saya sangat tidak yakin dengan apa yang opung ini sampaikan namun agar tidak menyinggung perasaannya maka saya buka saja tas kecil di pinggang saya dan ternyata di dalamnya terdapat dua lembar daun pisang kering tua dan saat saya buka gulungan daun pisang ini terdapat satu tulisan dalam tulisan karo, opung lah yang membaca tulisan itu yang setelah di baca tulisannya, bahasanya saya mengerti, opung juga yang menjelaskan bahwa kalimat dalam daun pisang tua itu adalah mantra ilmu pukau ( ilmu gendam : di jawa ) kalimat dalam daun pisang ini adalah kalimat gendam yang di berikan langsung oleh Ruh Raja karo semalam kepada saya… rupanya saya masih memiliki rezeki juga di berikan ilmu oleh leluhur tanah karo seperti orang orang lainnya, kata si opung tulisan mantra pukau atau gendam yang tertulis pada daun pisang kering ini sangat islami, ini sekaligus jawaban dari Ruh tanah karo atas beberapa keraguan saya kepada agama yang mereka yakini semasa hidup, untuk jelasnya kalimat pukau atau gendam dari gunung sinabung tersebut setelah di artikan oleh opung berbunyi seperti ini
Bismillah
Ajal Ajal Allah
Ho datang dari pada nur muhammad
Barang siapa durhaka kepada Au
Di turunkan balaq kepada diri nya
Di kisas ALLAH rezekinya
Di rendahkan derajat kepada Dirinya
Di beratkan ALLAH kelopak matanya
lantah luntuh buku mata nya seperti minyak
berkat..huwa ALLAH..hu muhammad
keterangan
Ho : kamu ( bahasa batak )
Au : aku ( bahasa batak )
Pukau atau gendam ini akan merasuk melalui berjabatan tangan dan pandangan mata jadi lebih aman dari pada ilmu gendam tepuk atau jablek, dahulu nya ilmu ini di gunakan oleh Raja karo untuk melumpuhkan para panglima perang yang berkhianat sehingga sejak ilmu ini di gunakan hukuman pancung tidak berlaku lagi ( dalam adat batak berkhianat itu hukumannya pancung kepala di sebuah batu dengan di saksikan oleh 4 kepala suku, sampai kini batu itu masih ada ) sejak ilmu ini di gunakan maka pengkhinatan dapat di redam tampa harus menumpahkan darah.
Opung regar yang ahli mencoba kekuatan keramat kalimat ini setelah beberapa minggu di dapatkannya, menurut informasi beliau ilmu pukau atau gendam ini mampu membuat orang tertidur dan lupa untuk mengembangkan pikiran licik atau khianat , dan yang paling ampuh masih menurut opung regar sangat aktif untuk menidurkan anak kecil yang menangis atau mengamuk.
Syarat untuk mengambil keramat nya
– Bagi yang senang berpuasa maka bacalah kalimat ini 77x dalam puasa senin khamis selama 3 senin dan 3 khamis.. setelah itu siap di gunakan dengan cara bacalah satu kali lalu hembuskan ke telapak tangan kanan dan berjabatan dengan yang berniat khianat dan untuk menidurkan anak kecil yang rewel baca 1 kali dalam hati lalu hembuskan napas ke telapak tangan kanan dan usapkan telapak tangan kanan itu ke kelopak mata kita dan selanjutnya usapkan ke kelopak mata anak yang menangis.
– Untuk yang tidak mampu puasa dan jarang sholat keramat ilmu ini masih tetap dapat di ambil walau daya aktifnya tidak sekuat yang sholat lima waktu. yaitu dengan mengambil jeruk purut sebanyak 7 butir, lalu di bakar hingga hangat, setelah hangat air nya di peras dalam gelas dan bacakan kalimat gendam gunung sinabung ini 131x dalam keadaan berwudhuk lalu hembuskan napas ke pada air jeruk purutnya dan di minumkan ke badan.
Lakukan cara seperti ini sebanyak 3x setelah ini ilmu nya siap di gunakan.
Semoga hasil investigasi saya dalam acara adat ke gunung sinabung ini dapat menambah keyakinan kita kepada ke ESA an ALLAH dan kekeramatannya baginda nabi Muhammad… semua ilmu itu hakikatnya bersipat netral, dia akan menjadi berwarna warni karena di olah dan di gunakan oleh manusia itu sendiri.
Dari mana sumbernya? Saya mau tahu lebih dalam kalau benar, oleh karena itu minta kontaknya
BalasHapus