PERPUSTAKAAN

Jumat, 24 Juni 2016

MEMBUKA NALAR MUSLIM

Membuka Nalar Muslim:

Kepada pembaca yang terhormat

Artikel ini saya ambil guna menambah wawasan saya dan saudara,soal benar atau salahnya kita kembalikan sang pencipta.hanya yang sudah manunggallah yang mampu menyelaminya..😕




 Islam Itu Sudah Pasti Salah Di dalam agama lain kita mengenal ajaran trimurti, dosa waris, penebusan, inkarnasi, hukum karma, trinitas, dsb. Di dalam agama kita pun ada ajaran seperti tauhid, tuhan tidak beranak dan tidak diperanakkan, tuhan semacam robot yang dikontrol oleh 99 sifat, tuhan adalah alien yang tidak serupa dengan apapun, haji dapat menyucikan dosa, puasa Ramadhan dapat menyucikan dosa, rajin membaca sholawat nabi dijamin masuk surga, hafal 99 asmaul husna dijamin masuk surga, orang yang sebelum meninggal mengucapkan syahadat dijamin masuk surga, dst. dst. Itu semua merupakan dogma yang menuntut keimanan dan kebenarannya baru dapat kita buktikan setelah kita memasuki alam baka. Herannya, kita yang muslim kerap mempersalahkan agama lain hanya karena kita tidak setuju dengan dogmanya, sementara itu, ajaran bejat dalam agama kita sendiri malah dianggap benar? Sering saya mendengar kesaksian para mualaf yang bercerita kenapa mereka murtad dari agamanya yang lama, yaitu hanya karena mereka bingung atau tidak mengerti dengan dogmanya. Coba dipikir, dapatkah suatu agama divonis bersalah hanya karena suatu alasan yang tidak masuk akal, yaitu karena ajarannya membingungkan? Ibaratnya kita menuntut Einstein ke pengadilan karena dia telah mengajarkan teori relativitas dan alasan kita menuntutnya adalah “karena saya bingung oleh teorinya itu. Einstein layak dimasukkan ke penjara karena dia telah mengajarkan suatu teori yang membingungkan saya.” Dapatkah bingung dijadikan alasan?Para mualaf yang bodoh itu, hanya karena mereka tidak mengerti, hanya karena bingung, mereka menganggap agama yang dianut sebelumnya itu salah. Sebenarnya siapa yang pantas dipersalahkan? Orang yang tidak mengerti atau agamanya? Bukankah kalau kita tidak mengerti tandanya kita masih perlu banyak belajar? Dan kalaupun kita sudah banyak belajar tapi masih belum mengerti juga, ada 2 kemungkinan: (1) Kita memiliki IQ terbatas, atau (2) Kita sebenarnya dapat mengerti tapi ada sesuatu yang menghalangi kita untuk menerimanya. Seorang anak SD ketika diajarkan rumus-rumus reaksi kimia oleh kakaknya yang sudah SMA, dia bingung, dan walaupun sudah seharian dia mikir tetap saja bingung. Akhirnya dia memvonis kakaknya “SALAH”, “BODOH”, “ORANG YANG MEMBINGUNGKAN”. Seperti itulah kita, bila kita meributkan masalah dogma suatu agama, dan memvonis agama itu salah hanya karena kita tidak bisa mengerti apa yang dimaksudkannya. Agama yang dogmanya membingungkan tidak bisa dianggap SALAH. Dogma menyangkut keimanan, dan pembuktiannya nanti setelah kita meninggal. Kita tidak bisa mengatakan suatu agama itu salah hanya karena kita tidak setuju dengan dogma yang diajarkannya, tetapi kita dapat mengatakan suatu agama itu salah karena AJARAN MORAL yang diajarkannya BEJAT & JAHAT. Kalau kita mau jujur, sebenarnya kita tidak bisa menentukan apakah sebuah dogma yang dianut suatu agama itu PASTI SALAH atau PASTI BENAR, tetapi nanti setelah kiamat barulah kita dapat tahu itu benar atau salah. Sedangkan untuk mengetahui sebuah moralitas itu SALAH atau BENAR, kita tidak perlu harus menunggu sampai kiamat tiba, saat ini juga kita sudah dapat menentukannya. Itulah kenapa saya katakan, bahwa Islam sudah pasti salah, sedangkan agama lain belum tentu salah. Kita tidak perlu menjadi seorang PROFESOR untuk mengetahui mana agama yang salah, cukup dengan bekal HATI NURANI saja, kita dapat mengetahuinya saat ini juga. Dan kita juga tidak perlu menunggu sampai kiamat tiba untuk mengetahui mana agama yang salah, karena dengan menguji ajaran moralnya kita dapat tahu, apakah agama itu salah atau benar. Nah, Bagaimana bila kita disodori sebuah ajaran: “Jagalah penismu, kecuali terhadap istri dan pelayan-pelayanmu.” (QS 23:5-6) atau, “Kawinlah sebanyak 2, 3 atau 4, atau bila takut tidak mampu menafkahi, setubuhi pelayan saja.” (QS 4:3) “Pukullah istrimu” (QS 4:34), “Kurunglah sampai mati” (QS 4:15), “Merampok itu halal” (QS 8:69, QS 48:20), “Di surga, pria Muslim akan dihadiahi cewek-cewek cantik” (QS 52:17-20, QS 56:22-24), “Bunuh orang-orang kafir yang ada di sekitarmu” (QS 9:123, QS 9:5) Kita tidak perlu menunggu kiamat tiba untuk memastikan ajaran di atas itu BENAR atau SALAH, saat ini juga, detik ini juga, kita sudah bisa menentukannya, bahwa yang demikian itu SUDAH PASTI SALAH…!!! Seperti yang saya bilang di atas, Islam itu SUDAH PASTI SALAH, karena dengan melihat dari ajaran-ajaran moralnya itu. Kita tidak perlu berandai-andai lagi mengharapkan “jika seandainya Islam benar”. Mustahil Islam benar, karena Islam sudah PASTI SALAH dengan melihat moralitas ajarannya. Ini masalah MORAL, bukan masalah DOGMA. Dogma bisa saja membuat otak kita bingung dan pusing tujuh keliling, tapi kita tidak bisa serta-merta mengatakan dogma itu salah hanya karena kita bodoh dan sukar untuk menangkap maksudnya. Sementara masalah MORAL adalah masalah NURANI, dan orang yang tidak buta rohani akan dapat menentukan sesuatu itu PANTAS atau TIDAK PANTAS, BAIK atau TIDAK BAIK, BENAR atau SALAH. Kebenaran Dogma ditentukan nanti setelah kiamat, sementara kebenaran suatu moral ditentukan saat ini juga selama kita masih punya nafas kehidupan. Dan orang yang masih saja menganggap MORAL BEJAT sebagai sesuatu yang benar adalah ORANG ***** yang pantas diludahi, digampar, dikeplak, ditabok, sampai orang itu benar-benar mau menggunakan akalnya. Kalaupun sudah dihajar habis-habisan dan dipermalukan habis-habisan masih tetap saja *****, maka orang seperti itulah yang kita namakan “SAMPAH MASYARAKAT”. Kalau manusia sudah menjadi SAMPAH, maka apa yang dilakukannya akan selalu merugikan sesamanya, seperti apa yang dilakukan oleh muslim kaffah di berbagai belahan dunia. Apa sih SUMBANGAN POSITIF yang telah muslim kaffah berikan untuk dunia beradab? Otak “Sampah” berpikirnya akan terbolak-balik. Yang Bejat dikatakan benar, sementara yang baik dikatakan salah. Dalam menyorot agama lain, mereka tidak berani melihat ajaran baiknya, tapi hanya menyorot dogmanya. Karena hanya itulah satu-satunya yang dapat mereka serang, sebab MANUSIA SAMPAH tidak dapat menemukan satu pun KESALAHAN YANG BERARTI dalam agama-agama manusia. Coba, siapa di antara kita yang dapat menemukan satu saja ajaran jahat dari AGAMA LAIN? Bukankah yang dianggap salah oleh OTAK SAMPAH adalah dogma-dogma yang mereka sendiri tidak pahami dan membuat OTAK BODOH mereka KEBINGUNGAN & PUSING TUJUH KELILING? Jangan disangka PARA MUALAF itu adalah orang-orang pintar. Justru mereka itu orang-orang bodoh. Dalam anggapan otak mereka yang bodoh, dogma yang membingungkan itu salah, sedangkan AJARAN MORAL yang BEJAT itu tidaklah salah. Karena itulah saya katakan bahwa para mualaf itu bodoh. Coba kalau mereka mengerti, mereka pasti tidak akan jadi mualaf. Ada yang berpendapat: “Tidak masalah walaupun bejat, asalkan menyembah tuhan yang benar.” Orang Farisi dan Ahli Taurat di jaman nabi Isa pun telah menyembah Tuhan yang benar, tapi mereka dicela oleh nabi Isa. Tahu kenapa? Karena kehidupan mereka kotor dan bejat. Jadi siapa bilang yang penting tuhannya benar, dan masalah moral tidak penting? Kita tidak perlu membuktikan apakah tuhan itu tauhid atau banyak. Cukup dengan melihat ajaran moral yang diajarkannya maka kita tahu kalau Islam itu SALAH, 100% SALAH! Persoalan tuhan itu tauhid atau jamak barulah dapat kita ketahui kebenarannya nanti setelah kiamat, sedangkan masalah moral ini dapat kita jadikan pegangan bahwa agama yang kita anut ini adalah SUDAH PASTI SALAH. Dan agama yang sudah pasti salah, sudah pasti masuk neraka! Karena ajaran moralnya bejat, otomatis tuhan yang disembah Islam adalah tuhan palsu. Untuk dapat menyadarkan muslim, yang dibutuhkan hanya satu: LOGIKA! Sumber: Duladi on Facebook

Tidak ada komentar:

Posting Komentar